Purwokerto, serayunews.com
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso menyampaikan, wisuda kali ini merupakan wisuda yang istimewa. Selain peserta wisuda terbanyak yaitu mencapai 1.805 orang, juga terdapat pejabat daerah yang mengjadi wisudawan yaitu Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastino serta ada pasangan suami istri yang wisuda bersama.
“Saya sangat mengapresiasi bapak Wakil Bupati Banyumas yang sudah menyelesaikan studi di UMP, serta ada juga pasutri yaitu Aris Supriyanto dan Sri Dwiyandari yang juga mengikuti wisuda hari ini, serta ada juga wisudawan dari keluarga besar UMP,” katanya.
Kepada para wisudawan, Rektor berpesan agar selalu membawa kenangan yang indah tentang UMP dan selanjutnya juga mengukir prestasi yang indah, berprofesi yang baik, siap berinovasi dan kolaborasi dalam dunia kerja, serta selalu menjunjung tinggi akhlak yang mulia. Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang sudah mempercayakan pendidikan anak-anaknya di UMP.
“Saya mendapat pesan, ada dua momentum yang menyebabkan kemacetan panjang di sekitar UMP, namun juga membawa keberkahan bagi warga sekitar, yaitu saat penerimaan mahasiswa baru dan pada saat wisuda. Seperti sekarang ini, tingkat hunian hotel dan penginapan meningkat, salon-salon juga ramai, tempat makan laris-manis, artinya UMP memberikan kontribusi pergerakan ekonomi sekitarnya,” tutur Rektor
Sementara itu, pasutri yang ikut wisuda bersama, Aris Supriyanto, S.Tr.Kes dengan sang istri Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes mengatakan, momentum wisuda menjadi hal yang tak terlupakan, setelah selama satu tahun menempuh kuliah bersama, saling bahu-membahu dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah hingga saat mengerjakan tugas akhir.
Sri bertutur, setelah anak-anaknya besar, ia dan suami yang sama-sama bekerja di bidang kesehatan memutuskan kuliah lagi pada tahun 2021 lalu. Mendaftar bersama dan mereka menjadi teman satu kelas di Program Studi D4 TLM Alih jenjang Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMP.
“Kita selalu saling membantu dalam tugas-tugas kuliah, semester pertama kita menjalani kuliah daring, baru masuk semester 2, mulai kuliah tatap muka,” ucap Sri.
Aris bekerja di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara dan istrinya bekerja di Puskesmas Sigaluh 1, Banjarnegara. Menurut Aris hal yang paling berkesan saat mengerjakan tugas akhir. Materi yang berbeda, membuat fokus dan kesibukan mereka dalam menyelesaikan tugas akhir juga berbeda. Belum lagi pekerjaan yang juga tidak bisa ditinggalkan.
“Waktu mengerjakan tugas akhir itu sangat menyita banyak waktu. Saya juga harus mengantar istri saat turun ke lapangan. Belum lagi mengerjakan tugas akhir saya sendiri dan di sisi lain, aktivitas pekerjaan tidak bisa ditinggalkan. Namun, berkat saling support, kita bisa menyelesaikan semua dengan baik,” katanya.
Untuk tugas akhir, Sri Dwiyandari mengambil tema tentang perbedaan kadar hemoglobin pada ibu hamil, sedangkan Aris mengambil judul penelitian tentang toksikologi, hubungan masa kerja dengan kadar timbal pada tukang parkir. Sepanjang proses wisuda, keduanya menjadi pusat perhatian, sebab selalu berjalan bergandengan, bahkan Rektor UMP sempat beberapa kali menyebut keduanya sebagai pasangan wisudawan teromantis.