Cilacap, serayunews.com
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan, suhu minimum di wilayah Cilacap sampai dengan hari ini, Rabu 28 Juli 2021 yakni kisaran 23 hingga 24 Derajat Celcius.
“Kondisi tersebut merupakan normal, bahkan masih jauh dari rekor suhu dingin yang pernah terjadi di Cilacap pada Agustus 1994, yaitu 17,4 Derajat Celcius,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (28/7/2021).
Teguh menjelaskan, penyebab terjadinya suhu dingin di musim kemarau ini, disebabkan oleh adanya pergerakan massa udara dari Australia, dengan membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia, atau disebut Monsoon dingin Australia. Ditambah lagi adanya gerak semu matahari yang bergerak ke utara bumi.
“Akibatnya, kita yang berada di selatan Bumi kehilangan sumber panas, sehingga suhu udaranya menjadi lebih dingin. Faktor lainnya adalah adanya karakteristik udara musim kemarau,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, faktor karakteristik udara musim kemarau ini karena kurangnya uap air di musim kemarau. Dampaknya, panas dari permukaan bumi yang dilepaskan pada malam hari langsung terlepas ke lapisan lebih yang tinggi.
“Sehingga tidak ada panas yang tersimpan di dekat permukaan bumi, maka pada pagi hari udara akan terasa lebih dingin. Ini juga ada kaitanya dengan angin kencang yang belakangan sering terjadi,” ungkapnya.
Teguh menambahkan, Ini dibuktikan dari pantauan tekanan udara yang saat ini terjadi di belahan bumi selatan sekitar 1.024 Milibar, sedangkan di belahan bumi Utara sekitar 1.008 Milibar. Perbedaan tekanan udara di BBS dan BBU yang signifikan ini, berdampak terhadap terjadinya angin yang cukup kencang.
“Dampak selanjutnya adalah pada status gelombang laut menjadi tinggi hingga sangat tinggi di perairan, terutama di samudera Selatan Jawa,” jelasnya.
Terkait adanya berubahan cuaca tersebut, Teguh mengimbau, kepada para nelayan agar lebih berhati-hari dalam melakukan pelayaran. Sedangkan untuk masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar pohon yang rentan tumbang.
“Untuk sementara waktu agar lebih berhati-hati, terutama di bawah pohon besar yang sudah tua. Karena berpotensi tumbang,” tuturnya.