SERAYUNEWS – Band punk new wave asal Purbalingga, Sukatani, yang sebelumnya mengunggah video permohonan maaf kepada Kapolri, sempat dikabarkan ‘hilang’ di Banyuwangi saat dalam perjalanan pulang dari Bali.
Kabar ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar dan rekan sesama musisi, mengingat band ini dikenal dengan lirik-lirik kritik sosial yang tajam.
Pasalnya, permohonan maaf yang disampaikan oleh Sukatani, buntut dari lagu “Bayar Bayar Bayar” yang viral di media sosial, dianggap menyinggung kepolisian.
Namun, kru band Sukatani, Dilan, memastikan bahwa mereka kini sedang dalam perjalanan kembali ke Purbalingga dengan selamat.
Saat dihubungi oleh Serayunews, Dilan mengungkapkan bahwa band ini sempat dicegat ketika hendak menyeberang dari Bali menuju Banyuwangi.
“Belum bisa dihubungi, mereka dicegat dari Bali pas nyebrang arah pulang ke Banyuwangi sepertinya. Soalnya belum ada kabar ini,” ujar kru band Sukatani dalam pesan singkatnya.
Tak lama setelah kabar intimidasi tersebut menyebar, Dilan memberikan pembaruan bahwa personel Sukatani sudah dalam kondisi aman dan tidak mengalami penangkapan.
“Cuma ada update mereka udah aman, enggak ada penangkapan, terus lagi otw (on the way) pulang. Aku belum berani nanya kronologi,” tambahnya.
Meski demikian, hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Sukatani mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Banyuwangi dan alasan mereka sempat ‘menghilang’ dari komunikasi.
Sebelumnya, Sukatani mengunggah video permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”.
Lagu yang dirilis pada 24 Juli 2023 dan masuk dalam album Gelap Gempita, menuai kontroversi karena liriknya yang secara langsung menyebutkan kata “bayar polisi”.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @sukatani.band, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) dan Novi Citra (Twister Angel), dengan ekspresi serius menyampaikan permintaan maaf mereka.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” ujar Syifa dalam video tersebut.
Mereka juga menyatakan bahwa lagu tersebut telah dicabut dari semua platform digital, lalu meminta masyarakat untuk menghapus rekaman atau unggahan yang masih beredar di internet.
Meski telah menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri, banyak pihak yang menyuarakan dukungan untuk Sukatani. Tagar #WeStandForSukatani muncul di berbagai media sosial, diiringi dengan pesan solidaritas dari seluruh elemen.***