SERAYUNEWS – Festival Balon Udara Wonosobo 2025 sukses digelar dengan penuh kemeriahan dan nuansa khidmat.
Tradisi tahunan ini kembali menyita perhatian jutaan warganet di media sosial. Bahkan, puluhan ribu masyarakat dan wisatawan memadati lokasi Puncak Festival Mudik 2025.
Sebanyak 40 balon udara raksasa berhasil mengudara dengan baik. Dari sekian banyak peserta, balon udara khas Mbulu dari Desa Lengkong jadi sorotan utama berkat visualnya yang sarat akan filosofi budaya dan kearifan lokal.
Balon ini bukan sekadar dekorasi semata, melainkan sebuah refleksi sejarah, identitas, dan harapan masyarakat Wonosobo yang dituangkan melalui seni dan inovasi.
Komunitas Balon Udara Sangga Langet, yang menjadi wadah kreatif di balik balon Mbulu, mengangkat tema besar tentang kekayaan kebudayaan Nusantara, khususnya kekhasan Wonosobo.
Ornamen yang terlukis di permukaan balon menggambarkan tari Lengger, jamang buah Carica, tokoh Dewi Shinta, serta simbol-simbol batik klasik yang lekat dengan akar budaya Jawa.
Setiap elemen pada balon ini tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga mengandung nilai luhur dan spiritualitas masyarakat pegunungan Dieng.
Dalam unggahan di akun resmi mereka, @balon_mbulu_official, tertulis bahwa balon ini merupakan wujud semangat dalam melestarikan warisan budaya di tengah era modern.
“Kami akan selalu menjaga dan merawat warisan kebudayaan Wonosobo,” tulis mereka dalam keterangan unggahan peluncuran balon tersebut.
Pada Festival Balon Udara Wonosobo 2025, Balon Mbulu tampil di lima titik lokasi resmi sepanjang April 2025, yaitu:
Kelima lokasi ini menjadi panggung langit untuk menyampaikan pesan bahwa Wonosobo tak hanya indah secara alam, tapi juga megah dalam budaya.
Balon udara yang dulunya diterbangkan bebas saat Lebaran, kini telah bertransformasi menjadi bagian dari agenda festival budaya yang lebih tertib dan aman melalui sistem tambatan.
Festival ini bukan hanya hiburan visual semata, melainkan juga menjadi daya tarik wisata budaya tahunan yang memperkuat posisi Wonosobo sebagai destinasi budaya unggulan di Jawa Tengah.
Kehadiran balon Mbulu membuktikan bahwa tradisi bisa tetap hidup dan relevan jika dikemas dengan semangat kreativitas serta cinta pada akar budaya.
Balon udara kini menjadi media komunikasi budaya antar generasi, dan menjadi pengingat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarahnya.
Sebagaimana warga Lengkong yang menerbangkan identitas mereka ke langit, tradisi ini adalah cara menjaga jati diri sekaligus mengenalkan kekayaan budaya kepada dunia luar.***