SERAYUNEWS– Tak hanya angin puting beliung yang melanda Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, longsor juga terjadi. Longsor tersebut terjadi karena derasnya hujan dan angin kencang, Kamis (11/1/2024).
Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan, dari laporan yang diterimanya terdapat sejumlah lokasi yang terdampak bencana angin puting beliung yang terjadi di sejumlah lokasi. Diantaranya di Dusun Kliwonan, Dusun Kaliusi, Dusun Panto, Kampung Puntuksari dan Kampung Sidodadi Kecamatan Sapuran.
“Untuk di wilayah Kecamatan Sapuran juga ada beberapa lokasi terdampak tanah longsor. Salah satunya di Dusun Gemawang, Desa Marongsari Kecamatan Sapuran. Ada senderan rumah setinggi delapan meter milik seorang warga dilaporkan longsor dan menimpa lahan milik warga lainnya,” ungkap Kapolres, Jumat (12/1/2024).
Sementara itu, Kapolsek Sapuran, AKP Suryanto beserta anggotanya langsung menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Pihaknya bersama dengan BPBD dan Koramil Sapuran segera memasang police line dan mengevakuasi keluarga korban dari rumah untuk mengantisipasi longsor susulan apabila terjadi hujan kembali.
Lebih lanjut, Kapolsek Sapuran menuturkan tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian materil akibat kejadian bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp 160 juta.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diimbau untuk mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi hujan deras.
Seperti diberitakan, selain longsor juga terjadi angin puting beliung di Sapuran. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo mengungkapkan, puluhan rumah rusak akibat disapu angin puting beliung. Ada sebanyak 41 rumah rusak ringan, 21 rumah rusak sedang, dan 9 rumah rusak berat.
Rumah rusak akibat bencana angin kencang tersebar di Dusun Puntuksari Kelurahan Sapuran, Dusun Sidodari Kelurahan Sapuran, Dusun Kailusi Desa Pecekelan, dan yang terparah berada di Dusun Kliwonan Desa Pecekelan.
“Kerusakan yang ditimbulkan didominasi kerusakan atap rumah, namun dengan kerja bakti dan gotong royong dari seluruh pihak semoga rumah-rumah warga maupun fasilitas umum yang rusak bisa segera digunakan lagi,” katanya.