SERAYUNEWS – Untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan imbauan kepada para pengguna jalan tol.
Imbauan tersebut untuk yang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing. Mereka sebaiknya memastikan kecukupan saldo uang elektronik (e-Toll).
Mengapa demikian? Hal ini dilakukan agar nantinya pemudik bisa sampai sesuai dengan tujuan perjalanan tanpa harus repot memikirkan saldo e-Toll. Selain itu, mereka bisa menghindari terjadinya antrean di Gerbang masuk menuju Tol.
Sebagaimana yang Anggota Badan Usaha Jalan Tol atau BPJT Unsur Masyarakat, Tulus Abadi sampaikan saat menjadi seorang narasumber Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (25/3/24) kemarin.
“Tidak cukupnya saldo e-Toll atau kartu uang elektronik tersebut menjadi salah satu penyebab kemacetan mudik khususnya di Gerbang Tol, sehingga pengendara juga dapat melakukan antisipasi kecukupan saldo pada mudik Lebaran 2024 ini,” ujar Tulus, di kutip serayunews.com dari laman BPJT, Selasa (26/3/2024).
Berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk. pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 lalu, terdapat sekitar 28.000 kendaraan dengan saldo kurang pada rentang ruas tol Jakarta hingga Kalikangkung.
Tulus mengatakan agar tidak menimbulkan kemacetan, pengendara juga diimbau untuk mengisi saldo terlebih dulu yang ditambah (saldo dilebihkan) sekitar 30-40%.
“Hal ini sebagai upaya menghindari tidak terjadinya pengendara yang mengisi kekurangan saldo di gerbang tol atau meminjam kartu pengguna jalan di belakangnya,” katanya.
Ia menambahkan, terjadinya antrean akibat pengendara yang meminjam kartu e-Toll kepada pengendara lain saat saldo kurang. Itu akan menyebabkan jeda waktu bertransaksi dan berimbas ke sisi trafficnya.
Potensi Pergerakan Mudik Lebaran 2024
Sebagai Informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kemenhub juga melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi untuk mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024.
Hasilnya, terdapat potensi pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat daripada potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Adapun minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).***