SERAYUNEWS – Di dalam agama Islam, dikenal sesuatu bernama ain atau penyakit ain.
Lakukan hal berikut ini sebagai cara untuk menangkal ain menurut Islam beserta doa untuk menangkal ain.
Di dalam Islam, ain atau pandangan mata seseorang yang kagum secara berlebihan hingga iri berlebihan bisa berdampak negatif pada orang yang dilihat tersebut.
Penyakit ain adalah penyakit yang disebabkan oleh ain tersebut. Dikatakan bila ain adalah pandangan hasut dari setan hingga jin.
Meski disebut lebih mudah untuk dikenakan pada orang yang lanjut usia, tetapi secara umum penyakit ain bisa diderita oleh siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Ada doa yang dapat menangkal atau menghindarkan diri dari peyakit ain tersebut.
Doa ini adalah doa yang sama yang juga dulu pernah dibaca oleh Rasulullah SAW agar cucunya, Hasan dan Husain tidak terkena penyakit ain.
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Artinya: U’iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin
Artinya: “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela.” (HR Bukhari [3371], dari Ibnu Abbas)
Selain membaca doa tersebut, ada beberapa cara lain agar terhindar dari penyakit ain. Salah satunya adalah tidak dengan mudah mengekspos kehidupan pribadi kita, terutama hal-hal bahagia.
Namun tetap saja kita bisa mencegahnya dengan membaca doa-doa yang dapat menangkal ain.
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Arab-latin: U’iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.
Artinya: “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela.” (HR Bukhari)
Selain doa tersebut, salah satu cara lainnya untuk mencegah ain adalah dengan melakukan dzikir pagi petang.***