Tidak hanya air, berbagai material sedimentasi juga ikut masuk dalam waduk Mrica yang ada di Banjarnegara. Untuk itu pihak waduk Mrica yang dikelola oleh PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Mrica melakukan evaluasi dan akan membuang sedimentasi dan air melalui turbin atau lebih dikenal flushing. Yakni pembukaan pintu drowdown culvert (DDC).
PLT General Manager PT Indonesia Power UPB Mrica Banjarnegara Slamet Suwardi mengatakan, kegiatan flusing merupakan hal yang biasa, baik secara otomatis maupun secara manual. Selain itu, proses ini tidak membahayakan seperti banjir dan lainya, pada aliran irigasi atau sungai di bawah Waduk PB Soedirman.
Untuk itu dirinya meminta kepada masyarakat, agar tidak khawatir dengan proses flushing ini. Selain itu perusahaan juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di bawah Waduk PB Soedirman.
“Flushing merupakan pengendali, dan ini sudah biasa dilakukan, untuk itu warga tidak perlu panik. Kegiatan ini merupakan satu upaya untuk menjaga debit air dan kapasitas waduk, sehingga kalau ini tidak dilaksanakan maka air akan keluar lewat samping. Ini merupakan proses normal, biasa- biasa saja, jadi jangan khawatir masyarakat akan terjadi banjir dan lainya,” katanya.
Menurutnya, keberadaan waduk itu harus terjaga, sesuai dengan standart perawatan maka ada level maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan menjaga keseimbangan input dan output.
“Kita tahu saat hujan awal Desember ini membawa sedimen yang cukup banyak, dan kita sudah membersihkan sekuat tenaga. Flusing harus dilakukan agar debit tetap terjaga, dan ini merupakan kegiatan rutin dan tidak perlu dikhawatirkan,” katanya.