SERAYUNEWS– Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu, Kabupaten Tegal yang berada di Dukuh Durensawit, Desa Kesuben, mangkrak. Padahal, taman dan gedung yang dibangun sejak 2015 lalu anggarannya sangat besar, yaitu mencapai Rp 15 miliar.
“Kami kemarin kunjungan kerja ke TTP Lebaksiu, dan ternyata tempat itu sekarang mangkrak, tidak ada aktifitas,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Umi Azkiyani, Rabu (5/3).
Politikus PKB ini mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut. Padahal, TTP dibangun dengan anggaran yang sangat besar dari APBN dan APBD I Provinsi Jawa Tengah.
“Kabarnya TTP itu anggarannya sekitar Rp 15 miliar. Tapi tidak dimanfaatkan maksimal,” keluhnya.
Sejatinya, lanjut Umi, TTP memiliki inovasi yang sangat tinggi. Seperti mina padi dengan ikan dan itik, percontohan produksi pakan dan pemanfaatan limbah ternak, hingga bengkel alat mesin pertanian (alsintan). Termasuk juga sebagai pusat inkubator untuk lahirnya pebisnis-pebisnis muda dalam bidang pertanian.
“Rencana awal memang begitu. Bahkan waktu itu akan digunakan sebagai tempat pengembangbiakan sapi atau kerbau bule Toraja. Sudah ada kandangnya di situ, termasuk ada gudangnya untuk stok pakannya,” kata Umi.
Dia menyebut, TTP itu berdiri di atas tanah seluas 4,5 hektare. Data dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBP2TP) Kementerian Pertanian, di Indonesia hanya ada 26 Taman Sains Pertanian (TSP) dan TTP. Dari jumlah tersebut, TTP Lebaksiu dinobatkan yang terbaik di Indonesia.
“Kalau TTP ini tidak dimanfaatkan maksimal, sangat disayangkan. Semoga ke depan bisa diaktifkan kembali,” tukasnya.