Purbalingga, serayunews.com
Kepala BPBD Kabupaten Purbalingga Umar Fauzi menyampaikan, terjadi tanah longsor di Desa Losari, tepatnya di wilayah RT 01 RW 02. Kondisi itu mengancam dua rumah warga, yakni Tato dan Mafrudij. Dua rumah tersebut dihuni oleh 11 jiwa.
“Waktu kejadiannya Minggu dini hari, karena hujan terus menerus saat itu,” kata Umar, Senin (01/11/2021) petang.
Tanah di belakang rumah Tato, ambles sampai sekitar setengah meter. Kondisi seperti itu sangat potensi untuk terus ambles. Apalagi ketika hujan terus menerus turun. Upaya untuk meminimalisir dampak yang terjadi, perlu dilakukan penanganan.
“Telah dilakukan penutupan rekahan tanah oleh warga dan mengarahkan air hujan agar tidak masuk ke rekahan,” ujarnya.
Setelah dilakukan assesmen oleh BPBD, diusulkan untuk dipasang tiang-tiang penahan menggunakan bambu. Tiang tersebut dipasang secara bersap-sap. Sehingga lahan terbentuk terasering.
“Penanganan darurat BPBD purbalingga mengusulkan dengan menanam cerucuk bambu yg dipasang ber sap-sap. Penutupan rekahan longsor dekat rumah dengan terpal agar air tidak masuk ke dalam rekahan tanah yang dapat menyebabkan longsor susulan,” kata dia.