Majenang, serayunews.com
Adapun empat desa di Kecamatan Majenang yang terdampak banjir yakni Desa Mulyasari, Padangsari, Mulyadadi dan Pahonjean. Menurut salah satu warga, banjir mulai menggenangi permukiman mereka sejak Rabu dini hari.
“Air masuk ke permukiman sekitar jam dua pagi, tapi daerah ujung RT 03, banjir sudah beberapa kali terjadi malah tahun 2020 sebulan tiga kali,” ujar Ahmad Sarimu salah satu warga Desa Mulyasari.
Menurut warga, ketinggian banjir yang merendam sejumlah desa bervariasi, mulai dari 30 Cm hingga 50 Cm, baik di jalan dan rumah warga termasuk di area pekarangan rumah maupun area persawahan. Bahkan hingga Rabu (17/11/2021) siang, banjir masih menggenangi sejumlah rumah warga meskipun mulai berangsur surut di beberapa titik.
“Harapannya, tanggul yang jebol segera ditangani, supaya airnya nggak masuk ke wilayah Mulyasari, Mulyadadi, Pahonjean,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Majenang Iskandar Zulkarnain menyebut bahwa banjir juga disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Selasa kemarin dan terjadi luapan air dari tanggul yang jebol di wilayah Cimanggu, sehingga terdampak pada desa-desa di Kecamatan Majenang yakni Desa Mulyasari, Padangsari, Mulyadadi dan Pahonjean.
Iskandar juga menyebut ada sebagain warga Mulyasari yang mengungsi dan sudah disediakan tempat pengungsian di tempat ibadah.
“Dihimbau warga yang tinggal di empat desa di Wilayah Majenang, karena perbaikan tanggul di Cimanggu belum dilaksanakan atau belum selesai, sehingga memungkinkan bila mana hujan tinggi akan terjadi luapan lagi dari tanggul tersebut, sehingga empat desa ini bisa terdampak banjir tersebut,” ujarnya.