Cilacap Selatan, serayunews.com
Menurut keterangan warga dan nelayan setempat, abrasi tanggul Pantai Kemiren terjadi sejak perubahan musim beberapa hari terakhir akibat gelombang pasang menerjang sepanjang tanggul pantai, dengan lokasi paling terdampak di sekitar tanggul yang terdapat pohon cemara.
Dari pantauan serayunews.com di lokasi, abarasi sepanjang puluhan meter itu menggerus tanggul membuat sejumlah pohon cemara roboh dan terseret arus. Bahkan jarak air gelombang pasang bisa menyembur hingga bibir tanggul setinggi sekitar satu meter. Selain itu, sejumlah kolam tambak yang berada ditanggul pantai pun ikut tergerus dan terancam longsor.
Ketua Kelompok Nelayan Kemiren Sudir mengatakan, bahwa tanggul pantai yang sudah terkena abrasi dan hilang dengan lebar sekitar 10 meter arah laut, nelayan setempat pun khawatir jika abrasi terus melebar ke arah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) setempat dan rumah penduduk yang hanya berjarak sekitar beberapa meter di sisi utaranya.
“Pajang bentangan pantai yang terkena abrasi mulai dari sekitar Lengkong, Kemiren hingga Tegalkamulyan, harapannya kepada Pemerintah untuk segera mengatasi supaya nelayan bisa melaut dengan aman, mudah-mudahan bisa dibangun pemecah ombak,” ujarnya saat ditemui, Selasa (24/08/2021).
Sementara itu, Badan Geologi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stausiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprediksi gelombang pasang air laut masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
“Untuk kondisi di laut dari malam hingga besok hari, berdasarkan pantauan kami masih terjadi potensi gelombang tinggi maksimal hingga 5 meter sudah masuk dalam kategori sangat tinggi,” ujar Deaz Achmad Rifai Staf Forecaster Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung BMKG Cilacap.
Menurutnya gelombang tinggi terjadi di tengah laut dan akan lebih menurun ketika mendekati pantai yang disebabkan terhalang sesuatu.