
SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menegaskan bahwa perayaan malam pergantian tahun 2025 menuju 2026 tidak diisi dengan pesta kembang api maupun kegiatan yang bersifat hura-hura.
Sebagai gantinya, Pemkab Banjarnegara menggelar Banjarnegara Bersholawat sebagai penutup akhir tahun.
Kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk empati terhadap musibah dan bencana yang terjadi di Banjarnegara maupun di sejumlah daerah lain.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menegaskan bahwa tidak adanya pesta kembang api dan petasan merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan pemerintah daerah terhadap masyarakat yang terdampak musibah.
“Tidak ada pesta kembang api dan tidak ada kegiatan yang berlebihan di malam pergantian tahun baru. Kita akan berdoa bersama-sama di malam pergantian tahun dengan Banjarnegara bersholawat,” ujarnya.
Bupati Amalia juga mengimbau seluruh masyarakat Banjarnegara untuk tidak melakukan pesta maupun perayaan berlebihan saat menyambut tahun baru. Ia mengajak warga menunjukkan empati kepada masyarakat yang tengah mengalami musibah.
“Mari kita rakayan malam pergantan tahun baru ini dengan berdoa bersama, saya juga mengajak masyarakat untuk hadir di Alun-alun Banjarnegara untuk merayakan pergantian tahun dengan berdoa dan sholawat bersama,” katanya.
Menurut Bupati Amalia, pergantian tahun hendaknya dimaknai sebagai momentum muhasabah, refleksi diri, dan perenungan bersama agar tahun yang akan datang membawa keberkahan, keselamatan, serta kebaikan bagi seluruh masyarakat Banjarnegara.
Selain itu, Pemkab Banjarnegara juga mendorong pelaksanaan kegiatan keagamaan di berbagai tempat sebagai sarana doa bersama untuk keselamatan masyarakat dan para korban bencana.
Banjarnegara bersholawat, tahun baru Banjarnegara, tanpa kembang api Banjarnegara, malam tahun baru 2025