SERAYUNEWS – Bagi perempuan yang sudah selesai haid diharuskan segera mandi wajib. Lakukan mandi wajib dengan tata cara yang benar agar ibadah yang dilakukan sah.
Mandi wajib setelah haid penting dilakukan seorang perempuan muslim. Hal ini untuk membersihkan diri dari hadats besar.
Bagi perempuan yang menstruasi dilarang melaksanakan ibadah seperti salat, puasa, hingga membaca Al Quran. Meski begitu, boleh memanjatkan doa-doa.
Jika darah haid sudah berhenti, maka dianjurkan segera mandi wajib. Adapun perintah melakukan mandi wajib bagi wanita haid turut dijelaskan dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari.
Beliau bersabda,
“Apabila kamu datang haid hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat,” (HR Bukhari).
Ada ketentuan tata cara serta niat yang dibaca sebelum mandi wajib. Simak tata cara, niat serta doa yang dibaca.
Menukil buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, tata cara mandi junub perempuan sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta’ala”
Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
Berikut bacaan doa setelah selesai mandi:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina”
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”
Itulah tata cara dan niat mandi wajib setelah haid yang perlu dipahami perempuan.
***