SERAYUNEWS – Bulan Ramadhan tak hanya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi momen penuh keberkahan dalam mencari rezeki halal.
Banyak orang memanfaatkan bulan suci ini untuk berdagang, mulai dari menjual takjil, gorengan, hingga aneka makanan berbuka puasa.
Maka, tak heran jika ekonomi umat bergerak lebih dinamis selama Ramadhan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Namun, dalam mencari rezeki, Islam mengajarkan agar setiap usaha tetap berlandaskan kejujuran dan keberkahan.
Rezeki yang diperoleh dengan cara halal tidak hanya membawa ketenangan batin, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam kehidupan.
Untuk itu, pada kultum Subuh hari ke-27 Ramadhan ini, sudah sepatutnya untuk membahas tentang pentingnya meraih rezeki halal serta bagaimana keberkahan itu dapat mengalir dalam kehidupan sehari-hari.
Simak teks kultum berikut untuk mendapatkan inspirasi dan motivasi dalam menjaga kehalalan rezeki di bulan yang penuh ampunan ini.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mempertemukan kita kembali di pagi yang penuh berkah ini, di hari ke-27 bulan Ramadhan.
Hadirin rahimakumullah,
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Tidak hanya menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi momentum bagi banyak orang untuk mencari rezeki halal.
Kita melihat bagaimana suasana sore menjelang berbuka begitu ramai, banyak saudara kita yang berjualan takjil, gorengan, es buah, hingga aneka makanan berbuka puasa lainnya.
Jadi, ini adalah bentuk ikhtiar dalam mencari nafkah, yang jika dilakukan dengan niat baik dan cara yang halal, maka insyaAllah akan mendatangkan keberkahan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 172:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah tidak hanya memerintahkan untuk mencari rezeki, tetapi juga memastikan bahwa rezeki tersebut berasal dari sumber yang halal dan baik.
Dalam berdagang, kejujuran dan keikhlasan harus menjadi prinsip utama.
Jangan sampai karena ingin memperoleh keuntungan lebih, seseorang menghalalkan segala cara, seperti mengurangi timbangan, menaikkan harga dengan cara yang tidak wajar, atau menjual barang yang tidak sesuai dengan kualitas yang dijanjikan.
Dalam Al-Mughni ‘an Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-‘Iraqi pada hadits no. 1576 membawakan hadits,
عليكم بالتجارة فإن فيها تسعة أعشار الرزقة
“Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”
Hadirin sekalian,
Keberkahan dalam rezeki tidak hanya terletak pada jumlahnya, tetapi pada ketenangan dan kebahagiaan yang diberikan Allah.
Bisa jadi, seseorang memiliki sedikit harta tetapi penuh berkah, sehingga mencukupi kebutuhannya, mendatangkan ketenteraman dalam keluarganya, serta membuat hatinya selalu bersyukur.
Sebaliknya, ada yang hartanya melimpah tetapi didapatkan dengan cara yang tidak halal, sehingga hidupnya jauh dari ketenangan, penuh kegelisahan, dan keberkahannya dicabut oleh Allah.
Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal, terutama di bulan Ramadhan ini.
Mari jadikan setiap usaha kita sebagai bentuk ibadah kepada Allah, dengan niat yang lurus dan kejujuran dalam berdagang.
InsyaAllah, dengan menjaga kehalalan rezeki, hidup kita akan lebih tenang, usaha kita akan semakin diberkahi, dan keluarga kita akan dilimpahi kebaikan dari Allah SWT.
Semoga kita semua selalu diberikan rezeki yang halal dan penuh berkah. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Jemaah sekalian,
Sekian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf bila ada banyak salah kata.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nah, demikian tadi teks kultum Subuh hari ke-27 Ramadhan tema rezeki halal yang bisa dijadikan referensi.***