SERAYUNEWS – Jika Anda membutuhkan teks naskah ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025, Anda bisa menyimak artikel ini sampai akhir.
Lantaran, setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Salah satu rangkaian penting dalam upacara peringatannya adalah pembacaan ikrar. Tradisi ini bukan sekadar seremonial, tetapi sarat makna.
Ikrar dibacakan untuk meneguhkan kembali bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak bisa digantikan oleh ideologi lain.
Melalui momentum ini, masyarakat diajak mengingat peristiwa sejarah kelam yang pernah mengancam keutuhan bangsa, terutama tragedi G30S tahun 1965. Tujuan utama pembacaan ikrar adalah:
Dengan kata lain, ikrar ini adalah bentuk janji kolektif rakyat Indonesia untuk terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman berbangsa dan bernegara.
Bila Anda membaca naskah di atas secara cermat, ada tiga pesan besar yang ingin ditegaskan:
Dengan demikian, ikrar bukan hanya sekadar dibacakan, melainkan menjadi refleksi dan pengingat bagi semua warga negara.
Upacara tingkat nasional dipimpin langsung oleh Presiden RI di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Sementara itu, seluruh instansi pemerintahan, sekolah, hingga lembaga daerah juga menyelenggarakan upacara serupa.
Pada upacara tahun ini, naskah ikrar dibacakan sebagai berikut:
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya:
Bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Naskah ini sama dibacakan dari tahun ke tahun, tetapi maknanya senantiasa relevan di tengah dinamika bangsa.
Anda mungkin bertanya, masih relevankah ikrar ini dibacakan setiap tahun? Jawabannya: sangat relevan.
Di era modern, ancaman ideologi bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk penyebaran paham radikalisme, disinformasi, atau ideologi asing yang tidak sesuai dengan nilai bangsa.
Oleh karena itu, pembacaan ikrar menjadi pengingat bahwa Pancasila tetap menjadi benteng utama menghadapi berbagai tantangan zaman.
Selain itu, ikrar juga menjadi sarana untuk memperkuat semangat persatuan.
Di tengah keragaman budaya, bahasa, dan agama, Pancasila menjadi perekat yang menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.***