SERAYUNEWS – Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pinjaman yang diberikan oleh bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR 2025 hingga Rp300 triliun. Penyaluran KUR tersebut dilakukan melalui 46 lembaga keuangan, salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
KUR BRI 2025 menawarkan plafon pinjaman mulai dari Rp5 juta hingga Rp500 juta, dengan dua kategori utama:
Program ini menjadi solusi bagi UMKM karena memiliki persyaratan yang mudah, proses cepat, serta suku bunga rendah sebesar 6 persen efektif per tahun.
Namun, meskipun menawarkan banyak keuntungan, keterlambatan pembayaran angsuran KUR BRI dapat menimbulkan berbagai risiko yang harus diperhatikan oleh debitur.
Agar dapat mengajukan pinjaman KUR BRI 2025, debitur harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:
Jika debitur tidak membayar angsuran tepat waktu, berikut beberapa risiko yang dapat terjadi:
BRI akan mengenakan denda sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Besaran denda tergantung pada jumlah pinjaman dan lamanya keterlambatan pembayaran.
Jika keterlambatan berlanjut, bank akan mengeluarkan surat peringatan bertahap:
Jika setelah SP3 debitur tetap tidak melunasi angsuran, bank dapat menyita aset jaminan. Aset tersebut dapat dilelang untuk menutup sisa kewajiban pinjaman.
Kredit macet akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Debitur yang masuk daftar hitam tidak dapat mengajukan pinjaman di bank mana pun dan akan mengalami kesulitan dalam mengajukan kredit rumah, kendaraan, atau layanan keuangan lainnya di masa depan.
Agar terhindar dari risiko di atas, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Pastikan membayar cicilan sebelum tanggal jatuh tempo agar terhindar dari denda dan risiko kredit macet.
Buat anggaran keuangan yang jelas untuk memastikan ketersediaan dana pembayaran angsuran setiap bulan.
Jika mengalami kesulitan keuangan, segera hubungi pihak BRI untuk mencari solusi restrukturisasi kredit.
Dengan memahami risiko dan solusi di atas, debitur dapat lebih bijak dalam mengelola pinjaman KUR BRI 2025 serta menjaga kesehatan finansialnya.
Pastikan pembayaran angsuran dilakukan tepat waktu agar terhindar dari sanksi dan kredit macet.***