Cilacap, serayunews.com
Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas penanganan Covid Kabupaten Cilacap, Bupati Tatto Suwarto Pamuji. Ia mengatakan, bahwa hasil rapat koordinasi dengan pejabat Forkopimda, RS Priscilla Medical Center Sampang dipilih sebagai tempat isolasi setelah mempertimbangkan beberapa hal.
“Hasil rapat dengan Forkopimda sudah dilaporkan kepada Pak Gubernur dan Menteri, dengan isolasi terpusat ternyata kita belum menemukan hotel, rencana di gedung Diklat ternyata juga dipakai, alhamdulilah hari ini RS Priscilla sudah mendapat ijin dari Dinas Kesehatan Provinsi,” ujar Bupati usai mengikuti rakor percepatan penanganan Covid Jawa Tengah di ruang Prasandra, Senin (24/05).
Menurut Bupati, RS Priscilla bisa layak digunakan dan diberikan ijin operasional, setelah Dinas Kesehatan Provinsi melakukan peninjauan terhadap kelengkapan dokumen rumah sakit tersebut.
“Setelah melengkapi persyaratan, hari ini sudah diberi ijin, disana ada 60 tempat tidur,” Kata Bupati.
Bupati menambahkan, sesuai dengan rapat koordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah, pihaknya akan menggandeng perhimpunan hotel dan restoran indonesia (PHRI) Cilacap untuk membantu mempesiapkan tempat untuk isolasi lainnya.
“Pak Gubernur nanti akan telepon PHRI, kalau pun nanti tidak bisa, Pak Gubernur menyarankan sekolahan akan disulap menjadi rumah sakit untuk sementara,” kata Bupati.
Bupati mengingatkan bahwa Virus Varian India sudah ada di Cilacap, ia meminta kepada semua pihak agar penanganannya lebih berhati-hati.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, bahwa tempat isolasi terpusat di RS Priscilla sedang dipersiapakan, agar dalam waktu dekat bisa ditempati.
“Hasilnya (peninjauan Dinkes Jateng) sudah langsung disampaikan pada waktu itu, masih ada beberapa yang perlu dilengkapi tapi bisa diselesaikan dalam batas waktu sekian, insyaalloh besok pagi tandatangan Pak Bupati,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa saat ini tempat isolasi terpusat di rumah sakit tersebut sedang dipersiapkan untuk tenaga kesehatan RSUD Cilacap yang terpapar Covid yang tidak memilki gejala, bukan untuk ABK Philipina.
“Nakes RSUD yang tidak bergejala bisa diisolasi terpusat, pertama jumlahnya ada 47 yang positif, kini sudah sembuh tinggal 32, rata-rata yang positif tidak bergejala karena sudah divaksin,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Cilacap Mochamad Ichlas Riyanto menyampaikan, bahwa kondisi ABK Philipina yang terpapar Virus Varian India dalam keadaan baik dan tidak ada keluhan atau gejala apapun. Dari jumlah 13 yang positif tersebut, 3 orang sembuh dan 10 orang masih menjalani isolasi di RSUD Cilacap.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan tracing maupun swab terhadap kontak erat, dan agar steriliasasi ruangan berjalan maksimal, pihaknya menutup sementara untuk layanan rawat jalan pada 24-25 Mei 2021.
“Tutup dua hari, nanti Rabu kita evaluasi, kalau hasilnya bagus Kamis sudah dibuka kembali,” ujarnya.