SERAYUNEWS – Jalaluddin Rumi, seorang penyair sufi ternama dalam tradisi Islam, dikenal akan kebijaksanaannya yang terpancar dalam berbagai kutipan inspiratif tentang kehidupan, cinta, dan takdir.
Lahir pada tanggal 30 September 1207 di Samarkand, Rumi memiliki garis keturunan yang terhubung dengan Abu Bakar as-Siddiq, khalifah dan sahabat utama Nabi Muhammad SAW.
Karya-karya sastra Rumi telah menembus zaman dan tetap dihargai hingga saat ini.
Kutipan-kutipan bijaknya menginspirasi banyak orang untuk merenungkan makna kehidupan dan mencari cinta sejati, serta menerima takdir dengan lapang dada.
-Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi.
-Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam.
-Jualah kepandaianmu dan belilah kebingunganmu.
-Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya.
-Kemarin saya pintar, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri saya sendiri.
-Keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira.
-Jangan melihat ke luar. Lihatlah ke dalam diri sendiri dan carilah itu.
-Ada lilin di dalam hati Anda, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa Anda, siap untuk diisi.
-Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian.
-Bulan tetap terang ketika tidak menghindari malam.
-Seperti Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, cinta lahir dalam sekian banyak bentuk, Lihatlah dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki bentuk.
-Kau harus hidup di dalam cinta, sebab manusia yang mati tidak dapat melakukan apa pun. Siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh Cinta.
-Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap.
-Jangan berduka. Apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.
-Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?
Itulah tadi kumpulan beberapa quotes bijak dari Jalaludin Rumi tentang kehidupan hingga cinta yang cocok direnungi dijadikan status pula.***