SERAYUNEWS-Memungut sampah yang berserakan dan membuangnya ke tempat sampah hingga ke bank sampah sudah menjadi budaya bagi siswa SMAN 1 Sigaluh. Bahkan para siswa ini sering melakukan hunting sampah di sekitar sekolah sebagai bagian dari penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Aksi hunting sampah ini tentu menjadi perhatian masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Selain menanamkan kepedulian sesama terhadap kebersihan, hunting sampah ini juga sebagai bagian dari penanaman karakter dan jiwa kepedulian terhadap lingkungan para siswa SMAN 1 Sigaluh.
Koordinator P5 SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono mengatakan, hunting sampah ini merupakan bagian dari penanaman karakter pada siswa. Sebab dia menginginkan P5 tidak hanya sekadar formalitas, namun harus mampu menerapkan karakter pada para siswa, khususnya dalam kepedulian terhadap lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun jiwa yang peduli sampah. Melihat sampah maka akan otomatis mengambil, dan memilahnya untuk dimasukkan bank sampah. Kita juga ingin aktivitas mereka menghasilkan secara ekonomis melalui bank sampah,” katanya.
Dikatakannya, setelah melakukan hunting sampah, para siswa kemudian memilah dan memilih sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Beberapa sampah yang masih memiliki nilai jual kemudian di kumpulkan dan dijual pada pengepul melalui bank sampah sekolah.
“Adapun sampah yang tidak bisa masuk bank sampah, bisa dibuat kerajinan atau ke TPA. Minimal kita sudah berupaya agar semakin sedikit sampah yang ke TPA,” katanya.
Adika Ramadhan, siswa SMAN 1 Sigaluh ini awalnya enggan dan malas untuk melakukan hunting sampah. Pasalnya selain terkesan seperti pemulung, dia juga tidak peduli dengan keberadaan sampah yang berserakan.
Namun setelah memahami tentang pentingnya kepedulian dan ancaman di masa depan dunia akibat sampah, dirinya tergerak dan menganggap gerakan ini menjadi sangat penting bagi kehidupan di masa mendatang. Apalagi, setelah melihat pundi-pundi rupiah dari kepeduliannya terhadap sampah.
“Bahkan beberapa teman membawa sampah dari rumah untuk bank sampah. Katanya, daripada di rumah dibuang percuma mending ke bank sampah, sedikit-sedikit bisa menambah uang kas kelas,” katanya.