Cilacap, serayunews.com
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Cilacap, Melati Asih memberikan penjelasannya. Ia mengatakan, 10 hektar tanam padi yang terendam banjir telah berumur 70 sampai 80 hari setelah tanam (HST). Dengan ketinggian banjir, sekitar 35 cm yang telah berlangsung selama tiga hari.
“Hujan deras terjadi semalaman, pada malam minggu kemarin. Bahkan sampai saat ini belum ada tanda-tanda air surut,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, jika banjir tidak segera surut, para petani pun terancam gagal panen dan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Meski begitu, ia berharap agar banjir segera surut, sehingga tanaman padi seluas 10 hektar tersebut tidak puso. Karena jika melihat usia tanam, tak lama lagi segera panen.
“Semoga segera surut, sampai saat ini belum bisa kita nyatakan puso. Tapi kalau yang cacat kemungkinan sudah ada,” tuturnya.
Untuk diketahui, selama beberapa pekan terakhir hampir seluruh wilayah Kabupaten Cilacap diguyur hujan dengan intensitas bervariatif. Bahkan pada pekan lalu, tercatat terjadi longsor di tiga titik yang masuk di Kecamatan Wanareja.