SERAYUNEWS- Terinspirasi dari Alquran, Jaka Prasetiyo, seorang petani teh di Kalibening Banjarnegara, berhasil membuat pupuk cair dari campuran lumut dan air hujan.
Lumut rambut atau Green Hair Algae yang di gunakannya, bernama latin Cladophora Algae. Lumut ini tergolong penganggu karena sulit di bersihkan dan mudah tumbuh di kolam atau aquarium.
Selain sebagai hama pada ekosistem ikan air tawar, lumut ini biasanya di pakai sebagai umpan ikan bagi para pemancing.
Jaka Prasetiyo, memanfaatkannya sebagai pupuk cair untuk tanaman pertanian. Pupuk hasil kreasinya, bisa untuk tanaman teh, daun mint, bahkan tanaman cabai dan bawang-bawangan.
“Sudah ada beberapa petani yang mencobanya, sampai memesan lagi pupuk ini,” katanya, Senin (31/7/2023).
Proses pembuatan pupuk ini, sangat sederhana dan tidak memerlukan perlakuan yang merepotkan. Selain lumut rambut, bahan utama lainnya adalah air hujan, air cucian beras dan daun bandotan, serta gula kelapa secukupnya.
“Allah berfirman dalam Alquran Surat Al-An’am ayat 99, air hujan sangat bermanfaat bagi kehidupan karena bisa menumbuhkan semua tanaman,” katanya.
Berbagai bahan tersebut, di masukkan ke dalam wadah tertutup selama 1 bulan untuk berfermentasi dengan sendirinya. Setelah waktunya cukup, air tersebut sudah bisa di gunakan sebagai pupuk cai bagi tanaman.
“1 gelas ukuran 200 ml air hasil fermentasi pupuk lumut, di campur air biasa sebanyak 14 liter dan di semprotkan pada daun tanaman,” katanya.
Sutrisno, petani cabai Dusun Mangunan Desa Kalibening mengatakan, dia sudah menggunakan pupuk cair lumut yang buatan Jaka Prasetiyo sejak hampir dua tahunan lalu.
“Hasilnya bagus, tanaman cabai bisa panen berkali-kali karena tidak berhenti berbunga dan berbuah. Selain itu, tanaman juga lebih lama umurnya,” katanya.
Selain subur, tanaman cabai miliknya juga aman dari penyakit daun kuning atau bule yang menjadi momok bagi petani cabai.