SERAYUNEWS– Untuk mengatasi masalah air bagi lahan persawahan di Blok Sindu Kalibening Kabupaten Banjarnegara, beberapa petani membuat sumur dangkal.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kalibening, Heri Misanto mengatakan, petani yang memiliki lahan terumata di dekat Sungai Brukah, membuat sumur dangkal agar bisa melakukan penyiraman pada tanaman.
“Sumur dangkal hanya untuk tanaman non padi. Sebab, sumur dangkal airnya masih bisa untuk sekedar membasahi tanaman non padi seperti jagung maupun sayuran,” katanya, Rabu (6/9/2023).
Berdasarkan pendataan sementara, kata dia, kurang lebih terdapat 30 hektar sawah di blok Sindu terdampak kemarau. Mulai dari petani yang tidak bisa tanam, maupun yang sudah tanam namun kurang air sehingga rusak atau mati.
Untuk itu, dia sudah berkomunikasi dengan masing-masing kelompok tani agar mengajak anggotanya tidak memaksakan diri menanam padi.
“Kami sarankan untuk menanam jagung, ketela atau sayuran lainnya yang tidak membutuhkan air banyak. Sehingga petani, tetap mendapatkan hasil,” katanya.
Agus Salim, ketua kelompok tani Desa Sikumpul Kalibening mengatakan, beberapa petani sudah beralih ke tanaman non padi sejak awal. Keputusa itu, mengikuti petunjuk petugas pertanian terkait musim kemarau.
“Ada beberapa yang masih tanam padi, karena beranggapan air masih mencukupi. Karena kondisi sudah semakin parah, mereka mulai menyiapkan lahan untuk tanam tanaman non padi,” katanya.