Banjarnegara, serayunews.com
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, warga yang terisolir tersebut berharap segera dibangun jembatan darurat. Sehingga, mereka bisa kembali menjalankan aktifitas seperti biasa. Namun saat ini, mereka masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah terkait kondisi jembatan akses warga yang juga jalur usaha tani.
“Mau bagaimana lagi, karena untuk akses keluar masuk wilayah tersebut hanya satu pilihan. Untuk keluar kami harus menyebrangi sungai, sebab hingga saat ini belum ada tindaklanjut dari Pemdes maupun pemerintah daerah,” kata Khadis, warga Karangkobar.
Menurutnya, Sungai Santen ini memang dangkal. Namun saat hujan tiba, sungai bisa langsung meluap, sehingga warga mengharapkan adanya jembatan tersebut. Selain untuk akses pertanian, ambruknya jembatan ini juga mengancam 17 warga yang ada di seberang sungai.
Seperti diketahui, luapan air sungai yang ada di Dusun Sudikampir, Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, menyebabkan jembatan di dusun tersebut ambruk. Akibatnya lima rumah yang ada di wilayah tersebut terisolir.
Kejadian tersebut bermula saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Senin (15/8/2022) sekitar pukul 16.00 WIB hingga dinihari. Hujan ini membuat air sungai meluap dan menggerus fondasi jembatan hingga ambruk pada, Selasa (16/8/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.