SERAYUNEWS– Rumor mengenai kasus penculikan merebak di wilayah Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo beberapa hari terakhir. Seorang siswa sekolah dasar di Desa Tlogo Kecamatan Sukoharjo diduga hampir menjadi korban penculikan.
Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, melalui Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo menyebutkan, Polsek Sukoharjo telah melakukan klarifikasi terkait kabar penculikan seorang siswa SD Negeri 1 Tlogo yang sempat viral di media sosial.
Klarifikasi dilakukan pada Jumat (15/11/2024) kemarin. Data yang dihimpun kepolisian, seorang anak berinisial DN (7), siswa asal Desa Tlogo Kecamatan Sukoharjo diduga hendak menjadi korban penculikan. Peristiwa terjadi pada Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat perjalanan pulang sekolah, DN didatangi oleh seseorang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor Honda Vario. Orang tersebut membujuk DN untuk diantar pulang. Namun, di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan Pakde korban yang bernama Damar (42).
Melihat situasi yang mencurigakan, Damar segera menghentikan kendaraan pelaku dan bertanya mengenai tujuan mereka. Pelaku mengaku hendak mengantar DN pulang. Damar kemudian mengambil alih DN dan mengantarnya kembali ke rumah orang tuanya dengan selamat.
Pada hari Jumat (15/11/2024), Wali Kelas DN mendengar kabar tentang percobaan penculikan ini dan segera melaporkannya kepada kepala sekolah. Klarifikasi dilakukan di ruang kepala sekolah, di mana korban menceritakan kejadian tersebut.
Proses klarifikasi ini direkam menggunakan ponsel kepala sekolah dan dibagikan ke grup WhatsApp guru, yang kemudian tersebar luas di media sosial. Polsek Sukoharjo mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut benar terjadi.
Namun identitas pelaku hingga kini masih dalam penyelidikan. Untuk sementara, CCTV yang beredar di media sosial tidak ada kaitannya dengan kejadian ini dan direkam pada hari yang berbeda.
Humas Polres Wonosobo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya terhadap anak-anak yang beraktivitas di luar rumah. Orang tua dan pihak sekolah diharapkan meningkatkan pengawasan guna mencegah kejadian serupa.
Kasus ini masih dalam penanganan lebih lanjut oleh Polsek Sukoharjo. Semua pihak diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Sampai saat ini masih didalami. Pencarian informasi lanjutan terkait identitas pembonceng. Juga dilakukan himbauan untuk lebih hati-hati. Sedangkan untuk CCTV yg beredar bukan CCTV saat kejadian alias tidak ada sangkut pautnya (hari lain),” terangnya.