SERAYUNEWS-Video pernyataan Bupati Petahana Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) terkait statemen pencoretan bantuan sosial (bansos) menjadi viral karena menimbulkan kontroversi. Video tersebut beredar di sejumlah akun media sosial dan mendapatkan tanggapan, karena terkesan Tiwi akan mencoret penerima bansos apabila mendukung lawan politiknya.
Video berdurasi 1 menit 15 detik tersebut diposting di akun sosmed lambeturah dan mendapatkan ribuan komentar dan puluhan ribu like. Menanggapi hal tersebut, Tiwi dalam pernyataan pers kepada wartawan, Jumat (18/10/2024) mengatakan bahwa video tersebut memang menimbulkan kontroversi dan perbedaan pemahaman.
“Pernyataan itu saya sampaikan saat acara dengan relawan. Ada pertanyaan dari salah seorang yang hadir bagaimana jika ada orang yang mampu tapi menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Saya jawab langsung bahwa akan dicoret,” ujar Tiwi.
Ditegaskan, sebenarnya dia tidak menanggapi masalah dukungan kemana, namun menanggapi penerima PKH tapi merupakan warga mampu, akan dicoret. Karena PKH diprioritaskan untuk masyarakat yang tidak mampu.
“Selama ini Pemkab Purbalingga selalu berupaya memberikan bansos tepat sasaran. Jadi kalau ada penerima bansos yang tidak tepat sasaran tentu akan dicoret. Ini terus menjadi bahan evaluasi kami di Pemkab Purbalingga,” tandasnya.
Tiwi mengklarifikasi bahwa video tersebut ditampilkan tidak lengkap, sehingga pernyataannya menimbulkan kontroversi dan perbedaan pemahaman. Ditegaskan, pihaknya memberikan bansos kepada warga yang tidak mampu. “Jika ada warga mampu yang menerima bansos makanya akan dicoret,” katanya lagi.
Tiwi juga mengajak masyarakat untuk ikut mengecek dan melaporkan jika ada penerima bansos yang tidak sesuai ketentuan. Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemkab Purbalingga, agar penyaluran bansos tepat sasaran.
Di bagian lain Tiwi juga memaparkan bahwa secara umum penyaluran Bansos di wilayahnya sudah baik. Hal itu dibuktikan dengan persentase penduduk miskin dan persentase penduduk miskin ekstrem mengalami penurunan di tahun 2024.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga menyebutkan Tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga adalah sebesar 14.18% atau turun 0,81% jika dibandingkan capaian tingkat kemiskinan tahun 2023 yakni sebesar 14,99%.
“Persentase penurunan tingkat kemiskinan Kabupaten Purbalingga tahun 2024 yang mencapai 0,81% merupakan merupakan yang terbaik/tertinggi dibandingkan seluruh kabupaten/kota di Jateng. Salah satunya karena program Bansos yang tepat sasaran,” imbuhnya.
Di Pilkada Purbalingga 2024, Tiwi berpasangan dengan Mahendra Farizal dan diusung 7 parpol masing-masing PDIP, PKB, PAN, PPP, PSI, Nasdem dan Perindo.