Purwokerto, serayunews.com
Hal tersebut berdasarkan pernyataan Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi S, melalui PS Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Banyumas, Ipda Metri Zul Utami. Dari hasil pemeriksaan dan pendampingan, RS mengaku nekat mencuri untuk kebutuhan makan sehari-hari.
“Itu memang ibu kandungnya sudah meninggal dunia. RS tinggal dengan ibu sambung. Sedangkan bapaknya, bekerja sebagai sopir taksi di Jakarta. Jadi alasannya untuk makan,” katanya, Senin (14/6/2022).
Metri menambahkan, RS mengenyam bangku pendidikan hanya sampai kelas satu sekolah dasar (SD). Namun, tak ada penjelasan mengapa RS tidak dapat melanjutkan pendidikan.
“Itu sepeda curian, dia jual harganya sekitar Rp300 ribu. Memang Tempat Kejadian Perkaranya itu sampai 14 tempat,” ujarnya.
Namun saat pencurian terakhir, RS memang belum sempat menjual sepedanya keburu ketahuan oleh warga hingga diamankan aparat kepolisian. Ada dua sepeda yang dia curi di Desa Beji, Kecamatan Kedungbateng pada Senin (13/6/2022).