SERAYUNEWS– Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, komitmen menjadikan wilayahnya sebagai kota cerdas. Terobosan program Smart City diarahkan untuk mendukung percepatan pembangunan daerah. Sehingga Wonosobo menjadi kawasan yang layak huni, nyaman, mudah, sehat, aman, dan berkelanjutan.
Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Wonosobo, Supriyadi menyebutkan, program kota cerdas sejalan dengan visi pembangunan daerah. Visi itu adalah mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju dan sejahtera. Terobosan program dan kegiatan inovatif agar berdampak pada optimalisasi layanan masyarakat.
Terdapat enam dimensi program Smart City, yakni; tata kelola birokrasi (Smart Governance), pemasaran daerah (Smart Branding), perekonomian (Smart Economy). Lalu, ekosistem permukiman penduduk (Smart Living), lingkungan masyarakat (Smart Society), dan pemeliharaan lingkungan berkelanjutan (Smart Environment).
“Setiap dimensi membutuhkan strategi dan kolaborasi lintas sektor, baik akademisi, relawan, lembaga non pemerintah, BUMN,BUMD, tokoh masyarakat, pelaku usaha, pegiat atau komunitas dan media massa. Tentunya melalui inovasi yang selaras dengan visi dan misi kepala daerah,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, setiap dimensi mempunyai prioritas yang sama. Namun terdapat dimensi Smart City yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat yaitu Smart Economy. Pasalnya, Smart Economy akan berpengaruh pada dimensi pencapaian dimensi lainnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo, Fahmi Hidayat menambahkan, sebagai salah implementasi dari Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 78 Tahun 2020 tentang Masterplan Smart City, Kabupaten Wonosobo ikut dalam kolaborasi Gerakan Menuju Smart City yang difasilitasi Pemerintah.
Program ini merupakan upaya inovatif untuk mendukung visi “Wonosobo yang berdaya Saing, Maju dan Sejahtera” melalui kolaborasi lintas sektor. Berdasarkan assessment Tim Evaluator “Smart City” pada semester 1 tahun 2023 ini, rekomendasi untuk Kabupaten Wonosobo adalah pengembangan atau percepatan program kota cerdas.
Yakni, dengan fokus pada domain smart economy guna peningkatan daya saing ekonomi dan penanggulangan kemiskinan. “Saat ini Diskominfo bersama seluruh perangkat daerah yang tergabung dalam Dewan Smart City mengadakan forum diskusi/ekspose awal konsep platform digital Smart Economy untuk promosi berbagai jenis usaha perekonomian rakyat,” terangnya.
Lebih lanjut Fahmi menyampaikan, apabila ini dikembangkan dan didukung dengan kebijakan-kebijakan yang mengatur terkait sinergitas, nantinya bisa memberikan sumbangsih pembangunan ekonomi dalam arti luas, seperti pertanian, peternakan, industri, ekraf, UMKM, pariwisata dan sektor lainnya.
“Smart Economy yang bagus akan berdampak pada Smart living dan Smart Society. Karena Smart Economy tujuannya adalah menggunakan cara-cara kreatif dan inovatif dalam melaksanakan visi misi Bupati. Hal tersebut menginisiasi Diskominfo membuat aplikasi yang bernama ayopromo.com, guna melengkapi dan memfasilitasi berbagai platform yang sudah ada,” tandasnya.