
SERAYUNEWS – Keputusan Kamboja menarik seluruh kontingen dari SEA Games 2025 mengejutkan banyak pihak. Negara itu sudah mengikuti rangkaian acara pembukaan dan menunjukkan kesiapan untuk bersaing di berbagai cabang.
Namun, beberapa jam setelah upacara pembukaan selesai, Kamboja justru mengumumkan bahwa mereka memilih mundur dari SEA Games 2025. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai alasan yang mendorong langkah drastis tersebut.
Situasi yang berkembang kemudian menunjukkan bahwa keputusan itu tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada latar belakang yang cukup serius yang melibatkan kondisi keamanan dan tekanan internal dari para keluarga atlet.
Situasi keamanan di perbatasan Kamboja dan Thailand menjadi faktor utama. Ketegangan meningkat setelah terjadi serangan udara yang mengenai wilayah perbatasan Kamboja.
Insiden itu membuat pemerintah dan Komite Olimpiade Nasional Kamboja menilai bahwa keselamatan para atlet tidak lagi bisa dianggap stabil.
Mereka harus mempertimbangkan bahwa atlet, ofisial, serta warga negara mereka yang berada di Thailand bisa terancam jika kondisi konflik memburuk.
Komite Olimpiade Nasional Kamboja menyampaikan bahwa mereka merasa tidak bisa menjamin keamanan kontingen selama berada di Thailand.
Faktor keamanan menjadi penentu utama karena ancaman konflik dapat berubah sewaktu-waktu.
Peluang gangguan perjalanan, potensi penutupan akses, hingga kekhawatiran akan serangan susulan membuat Kamboja memutuskan bahwa keselamatan manusia harus menjadi prioritas di atas segalanya.
Selain faktor konflik, Kamboja juga menghadapi desakan kuat dari keluarga atlet. Banyak keluarga menghubungi pihak Komite Olimpiade dan meminta agar para atlet dipulangkan.
Mereka merasa khawatir karena situasi internasional dapat berubah cepat. Kelompok keluarga ini ingin memastikan bahwa anggota keluarga mereka tidak berada dalam kondisi yang berisiko tinggi.
Pernyataan resmi menyebutkan bahwa permintaan dari keluarga atlet menjadi salah satu alasan penting. Mereka memohon agar kerabat mereka bisa kembali ke rumah secepat mungkin.
Pihak Kamboja kemudian menilai bahwa suara keluarga harus dipertimbangkan, terutama ketika menyangkut keselamatan.
Keinginan para keluarga untuk melindungi anggota mereka membuat keputusan mundur mendapat dukungan internal yang kuat. Ini juga membuat negara merasa bahwa mempertahankan keikutsertaan bukan lagi pilihan yang bijak.
Kamboja sempat mengikuti upacara pembukaan SEA Games 2025. Para atlet tampil dalam parade negara peserta dan memberikan kesan bahwa mereka siap bertarung dalam berbagai cabang olahraga.
Namun, suasana berubah cepat ketika laporan mengenai situasi perbatasan masuk bersamaan dengan desakan dari keluarga atlet.
Keputusan mundur kemudian diumumkan kurang dari 24 jam setelah upacara pembukaan. Komite Olimpiade Nasional Kamboja langsung menyiapkan kepulangan seluruh atlet dan ofisial.
Keputusan ini cukup sulit karena para atlet sudah mempersiapkan diri selama bertahun tahun.
Namun, pihak Kamboja menilai bahwa menjaga keselamatan atlet merupakan hal yang tidak bisa ditawar, meskipun harus mengorbankan kesempatan tampil di ajang terbesar Asia Tenggara tersebut.
Langkah Kamboja menarik seluruh delegasi dari SEA Games 2025 dianggap sebagai peristiwa bersejarah. Ini menjadi kali pertama sebuah negara mundur total setelah mengikuti upacara pembukaan.
Dampaknya cukup besar terhadap susunan pertandingan. Sejumlah cabang olahraga yang mengandalkan keikutsertaan Kamboja terpaksa menyesuaikan jadwal atau mengurangi jumlah peserta.
Pengunduran diri ini juga menjadi pembahasan luas di antara negara ASEAN. Banyak pihak menilai bahwa situasi geopolitik dapat memengaruhi penyelenggaraan olahraga internasional.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa faktor keamanan negara bisa berdampak langsung pada bidang olahraga.
Kamboja mungkin kehilangan kesempatan meraih prestasi, tetapi mereka menegaskan bahwa keselamatan warga negara tetap menjadi prioritas.
Keputusan Kamboja untuk mundur dari SEA Games 2025 bukan keputusan spontan tetapi melalui pertimbangan mendalam mengenai keamanan dan tekanan dari pihak keluarga atlet.
Konflik perbatasan dan ketidakpastian keamanan menjadi alasan utama. Keputusan ini akhirnya mengubah perjalanan SEA Games 2025 dan mencatatkan momen penting dalam sejarah penyelenggaraan ajang olahraga tersebut.
Bagi Kamboja, keselamatan atlet dan warga negara menjadi alasan paling kuat yang membuat mereka memilih untuk pulang lebih awal.***