
SERAYUNEWS – Masyarakat Banyumas dan sekitarnya kini tidak perlu pergi jauh untuk menjalani operasi vitreoretina.
JEC Anwari Purwokerto yang berlokasi di Jalan Jatiwinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, telah menyediakan layanan ini. Operasi dengan teknik TVS, sebuah metode mutakhir yang menjadi yang pertama di Indonesia.
Direktur Utama PT Mitra Anwari, dr. Anas Anwari menyampaikan, layanan operasi vitreoretina ini memberikan kemudahan bagi masyarakat lokal. Sehingga mereka tidak perlu lagi pergi ke kota besar seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, atau Jakarta. Karena membutuhkan biaya yang lebih besar.
“Kami bayangkan biaya keluarga yang harus mengantar pasien, terutama karena operasi ini memerlukan rawat inap. Kami ingin memberikan akses pelayanan mata yang komprehensif untuk memudahkan masyarakat di sini. Sesuai dengan komitmen JEC Group, termasuk JEC Anwari. Di wilayah Banyumas dan sekitarnya, layanan operasi vitreoretina baru tersedia di sini,” ujar dr. Anas saat peluncuran layanan operasi vitreoretina dan bakti sosial, Sabtu (7/12/2024).
Selain operasi vitreoretina, JEC Anwari juga menawarkan berbagai layanan kesehatan mata lainnya. Layanan tersebut meliputi pemeriksaan kacamata, deteksi glaukoma, operasi katarak dengan teknologi canggih. Kemudian pemeriksaan mata anak, serta berbagai layanan terkait kesehatan mata.
“JEC Group memberikan fasilitas modern untuk pemeriksaan kesehatan mata. Meski di sini belum ada layanan lasik, kami tetap menyediakan screening. Jadi bisa mengarahkan pasien ke cabang JEC di Jakarta, Semarang, atau lainnya sesuai keinginan pasien. Sedangkan untuk vitreoretina, kami sudah gunakan teknologi pendukung. Seperti pemindaian saraf mata secara detail, sesuai standar tinggi JEC Group,” jelas dr. Anas.
Ketua Bakti Sosial Operasi Vitreoretina JEC Anwari, dr. Kukuh Prasetyo menyebutkan, enam pasien rencananya akan menjalani operasi vitreoretina.
“Proses operasi memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam. Meski membutuhkan waktu cukup lama, operasi ini bukanlah tindakan yang berat,” katanya.
Salah satu pasien bakti sosial, Novi (55), warga Purwokerto, mengungkapkan rasa syukurnya dapat menjalani operasi secara gratis.
“Saya sempat takut saat persiapan operasi. Keluhannya adalah pecah pembuluh darah di mata kanan, sehingga pandangan terganggu seperti ada lapisan kaca yang membatasi. Dokter memberikan motivasi bahwa kondisi ini bisa dan tim dokter dari Jakarta membuat saya merasa mantap,” ungkap Novi.
Keluhan Novi terjadi sejak sekitar 2,5 bulan lalu. Pandangan matanya tiba-tiba terganggu tanpa ada rasa sakit.
“Mata kanan saya menjadi buram, tidak bisa melihat angka dan huruf dengan jelas. Saya bersyukur mendapat kesempatan mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini memotivasi orang lain dengan keluhan serupa untuk segera mencari pengobatan,” tambahnya.