Cimanggu, serayunews.com
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap melalui Analis Kebencanaan Gatot Arief Widodo menyampaikan, bahwa Tim PVMBG didampingi aparat setempat, relawan dan UPT BPBD Majenang sudah melakukan penelitian/kajian di lokasi longsor Desa Kutabima Cilacap.
Menurutnya, adapun hasil kajian sementara bahwa longsoran titik paling timur masih berpotensi terjadinya longsor dan banjir bandang.
Untuk itu, Tim PVMBG mengimbau agar masyarakat memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG, karena ini sebagai salah satu indikator agar masyarakat lebih waspada terhadap memungkinkan terjadinya longsor.
“Tim PVMBG menghimbau agar ketika hujan turun masyarakat yang berada dalam zona rawan untuk segera mencari tempat yang aman,” ujar Gatot, Kamis (14/4/2022).
Selain itu, hasil kajian sementara dari Tim PVMBG, juga perlu adanya relokasi terhadap rumah yang rusak terdampak longsor dan rumah warga yang berada tidak jauh dari area tebing.
“Tim PVMBG juga mengimbau kepada aparat setempat agar menyosialisasikan kepada masyarakat, agar tetap bertahan dipengungsian sampai dengan dikeluarkanya hasil kajian secara tertulis oleh Tim PVMBG,” ujarnya.
Tim PVMBG juga mengimbau untuk marubah lahan pertanaian di atas tebing yang berpotensi longsor dari pertanaian basah (sawah) menjadi lahan pertanaian kering (serta tidak membuat kolam kolam di daerah tersebut).
“Perlu pembenahan pembuangan saluran air di atas supaya air tidak masuk ke tanah yang sudah retak untuk mengurangi terjadinya longsor susulan,” ujarnya.
Sementara itu, berdasar hasil kajian Tim PVMBG, ada sebanyak 25 rumah dengan jumlah 28 KK dan 84 jiwa yang paling terdampak agar direlokasi. Hingga kini, dilaporkan terdapat 100 orang masih bertahan di pegungsian dalam keadaan sehat.
Selain itu, sampai saat ini alat berat juga masih dikerahkan untuk membuka pelebaran jalan dengan pemaprasan tebing. Untuk mengurangi ancaman longsor, warga, aparat dan relawan setempat juga membantu bekerja bakti menutup rekahan tanah dan menormalisasi saluran air pembuangan di atas tebing.
“Untuk memudahkan akses pejalan kaki dan kendaraan, di titik area makam yang longsor juga dipasang papan kayu, agar jalan tidak amblas,” ujarnya.