Kedungreja, serayunews.com
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Adah Sudarsa memberikan penjelasannya. Ia mengatakan, pihaknya berhasil mengevakuasi dua korban bersama Tim SAR Gabungan. Dua korban dalam kondisi meninggal dunia.
Adapun proses evakuasi dengan sistem Lowring (menurunkan satu orang rescue menggunakan tabung SCBA) dan Lifting (pengangkatan korban bersama satu rescue dengan membawa korban). Pihak menarik menggunakan sistem Z-rig di bantu dengan alat Tripod.
“Korban pertama kita evakuasi bernama Darim (55/L). Darim Warga Dusun Talang Banteng RT14 RW2 Desa Ampah pada Minggu (31/7) Pukul 21.30 WIB,” ujar Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap Fajar Wadji dalam keterangannya.
Kemudian, pihaknya bisa mengevakuasi korban kedua bernama Tusiman (40/L) Senin (1/8) pukul 00.25 WIB. Korban merupakan warga Dusun Talang Banteng Desa Sidarahayu Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
“Kedua korban berhasil dievakuasi dalam kondisi kedua meninggal dunia. Keduanya langsung kita bawa ke rumah duka,” ujarnya.
Fajar menambahkan, proses evakuasi dengan menggunakan alat vertikal rescue, sehingga membutuhkan waktu untuk membuat sistem lowring dan lifting.
“Satu rescue yang turun kita bekali dengan tabung SCBA karena khawatirk adanya gas beracun di dalam sumur. Kemudian pemasangan blower untuk menyedot udara di dalam,” tambahnya.
Dengan penemuan korban secara resmi Operasi SAR ditutup dan semua unsur kembali ke kesatuanya masing-masing.
Unsur SAR Gabungan yang terlibat di antaranya Basarnas Cilacap, BPBD UPT Sidareja, Polsek Kedungreja, Koramil Kedungreja, MDMC, Rapi, Cilacap Rescue dan warga sekitar.