SERAYUNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Salah satunya dengan menggelar pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) bagi relawan dari berbagai unsur.
Pelatihan berlangsung di Aula Sasana Abdi Praja Banjarnegara, Rabu (8/7/2025), dan diikuti 30 peserta yang terdiri dari relawan BPBD, SAR, PMI, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), serta sejumlah dinas terkait.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, mengatakan bahwa pelatihan ini penting sebagai bekal para relawan dalam menyusun langkah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana secara efektif dan efisien.
“Pelatihan ini fokus pada identifikasi dampak bencana dan kebutuhan korban secara cepat dan akurat. Hasil kajian ini akan menjadi dasar penting bagi penyusunan rencana pemulihan,” jelas Aji.
Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali keterampilan mulai dari teknik pengumpulan data di lapangan, observasi, hingga analisis kebutuhan.
Metodologi Jitupasna memungkinkan pemerintah mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat.
“Dengan pelatihan ini, relawan bisa memberikan data yang presisi sehingga kebijakan yang diambil lebih tepat sasaran. Respon pemerintah juga bisa lebih cepat dan sesuai kebutuhan riil di lapangan,” ujarnya.
Aji menekankan bahwa Jitupasna bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi dalam sistem penanggulangan bencana.
Tanpa data yang valid, proses pemulihan bisa terhambat atau tidak sesuai kondisi korban.
“Dengan data yang benar, kita tahu apa yang dibutuhkan, seberapa banyak, dan siapa saja yang terdampak. Itulah kunci percepatan pemulihan pascabencana,” tandasnya.