SERAYUNEWS – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah menggelar survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Untuk itu, simak ulasan selengkapnya mengenai tips mudik Lebaran 2024 anti terjebak macet dengan menghindari tanggal-tanggal berikut ini.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa angkutan Lebaran 2024 mendatang menunjukan adanya tren peningkatan.
Menhub Budi Karya Sumadi memaparkan adanya tren pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Angka tersebut tentu meningkat pesat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yang lalu, yakni 123,8 juta orang.
“Untuk mengantisipasi potensi lonjakan pergerakan masyarakat tersebut, kami melakukan persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” ujar Menhub dalam keterangan resminya, dikutip serayunews.com pada Sabtu (16/3/2024).
Menhub menambahkan, pemerintah bakal memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Upaya yang dilakukan di antaranya dengan melakukan pengaturan waktu mudik, penetapan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa.
Adapun, perkiraan puncak arus balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).
Sedangkan, lanjut Menhub, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).
Kemudian, minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).