SERAYUNEWS— Empat hari setelah keberangkatannya, pada malam tanggal 14 April hingga 15 April 1912, kapal Titanic mengalami kecelakaan. Sekitar pukul 23:40, Frederic Fleet dan Reginald Lee Robinson, keduanya pengintai, melihat gunung es besar dan membunyikan bel. Namun sudah terlambat, perahu itu menabrak bongkahan es yang sangat besar.
Pada pukul 02:15, kapal pecah menjadi dua. Pada pukul 02.20, Titanic secara resmi dinyatakan karam. 1502 Orang tewas dalam kecelakaan itu.
Titanic merupakah salah satu dari tiga kapal secara ambius Bruce Ismay dan James Pirrie rancang pada 1907. Pembangunan Olympic, Gigantic dan Titanic bermula setahun kemudian di Belfast, di galangan kapal Harland dan Wolff.
Ketiga kapal tersebut memiliki panjang 269 meter, lebar 28 meter, dan berat 45.000 ton, menjadi kapal terbesar di dunia.
Titanic menjadi terkenal di dunia pada tahun 1997 melalui film James Cameron, merupakan kebanggaan Inggris, karena teknologinya dan merupakan lambang pengetahuan maritim negara tersebut.
Namun, perjalanan pertamanya tidak berjalan sesuai rencana dan terjadilah salah satu kapal karam paling dahsyat di abad ke-20.
Setelah tenggelam, terdapat beberapa proyek pencarian. Terhitung sejak 1950-an sampai akhirnya pada 1985, Institut Penelitian Eksploitasi Laut Prancis, dan Institut Oseanografi Woods Hole Amerika menemukan bangkai Titanic.
Tepatnya pada tanggal 1 September 1985 ahli kelautan kapal Jean-Louis Michel menemukan bangkai Titanic, 650 km di lepas pantai Kanada.
Antara tahun 1987 dan 1998, harta karun Titanic berhasil diambil, lebih dari 5000 objek. Namun, berdasarkan observasi, itu hanya lima persen dari muatan kapal. Oleh karena itu, RMS Titanic terus memukau para peneliti, yang membayangkan bahwa harta karun raksasa masih mengintai secara mendalam.
Harta karun yang berhasil mereka ambil, antara lain berlian senilai 300 juta dolar, tiga peti karya seni Mesir untuk Museum Denver, karya seni bergengsi, berlian dari perusahaan pertambangan Afrika Selatan De Beers, senilai 220 juta Euro dan salinan Rubayats, manuskrip Persia abad ke-12 karya Omer Khayyam (1047-1123) dengan hiasan batu mulia dan emas.
Terdapat juga dua perangkat radio Marconi pertama dan brankas berisi permata dan perak senilai 300 juta Euro.
Pencarian terus berlangsung, terakhir pada 19 November 2022 lelang oleh Henry Aldridge & Son di Inggris berhasil mengumpulkan 300 juta Euro, termasuk bros yang menjadi inti kisah cinta dalam film Titanic.
Harta karun Titanic masih memukau para peneliti, yang membayangkan bahwa harta karun raksasa masih ada dalam jumlah sangat banyak. Termasuk kalung emas gigi hiu megalodon yaitu spesies hiu yang telah punah dan berlian merah muda yang sangat langka dalam berbagai ukuran. *** (O Gozali)