Cilacap, Serayunews.com-Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cilacap yang berada di Hongkong mengaku kesulitan mencari masker sebagai pelindung dari tertularnya virus corona. Jikapun ada masker dijual dengan harga sangat mahal.
Saat ini masker dijual dengan harga 380 dollar HK per boks dengaan isi 50 lembar, bahkan ada yang jual 1000 dollar HK, dengan kurs Rp 1.750 per dolar, atau sekitar Rp 665 ribu sampai Rp 1.750.000.
Untuk itu, para PMI asal Cilacap ini meminta bantuan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap agar bisa mengirimkan bantuan berupa masker ke Hongkong. Sebagai antisipasi mencegah tertularnya dari virus korona.
“Saat ini suasana Hongkong menjadi mencekam dan segala kegiatan diluar rumah sudah dibatasi, tetapi karena tuntutan pekerjaaan, kami para Pekerja migran ini tetap melakukan kegiatan di luar rumah, dan ini membuat kami harus berperang melawan virus corona,” ujar Koordinator Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong, Sri Martuti atau yang akrab disapa Judy.
Masker menjadi satu-satunya cara untuk melindungi dari virus corona, ketika berkegiatan di luar rumah.
“Kami sangat kesulitan mendapatkan masker, bahkan para majikan juga mengalami kesulitan. Padahal masker menjadi satu-satunya cara melindungi, dari kontaminasi virus corona,” katanya melalui pesan suara yang dikirimkan kepada wartawan.
Untuk itu, PMI asal Cilacap ini berharap agar Pemerintah Kabupaten Cilacap bisa memberikan perlindungan, dengan mengirimkan bantuan berupa masker. Pasalnya, jumlah PMI asal Cilacap di Hongkong menempati posisi kedua setelah Jawa Timur, ada skeitar 1889 orang pekerja.
“Kami tidak pernah meminta apapun kepada Pemkab Cilacap, tapi untuk kali ini, kami ingin dibantu untuk mencegah penyebaran virus corona,” kata warga asli Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah ini.
Bantuan masker, kata dia memang sudah ada dari KJRI Hongkong, BUMN, dan organisasi yang membantu. Bahkan dari Pemprov NTB, dan juga Pemda Ponorogo juga sudah membantu. Akan tetapi, banyaknya jumlah PMI di Hongkong, menjadikan bantuan tidak mencukupi.
“Besar harapan kami Pemkab Cilacap juga hadir sebagai wujud melindungi warganya yang kesulitan mencari masker. Karena satu lembar masker bagi kami sangat berharga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesty Griana Dewi mengatakan jika sampai saat ini belum ada rencana untuk mengirimkan bantuan masker kepada pekerja migran di uar negeri.
“Nanti kami laporkan terlebih dahulu kepada Bupati dan Sekda untuk tindak lanjutnya,” ujarnya. (ale)