SERAYUNEWS– Pelaksana tugas (Plt) Bupati Wonosobo, Muhammad Albar resmi membuka program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun Anggaran 2024 di Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar. Fokus utama pembangunan jalan penghubung antara Desa Jojogan dan Desa Parikesit.
Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Infanteri Helmy melaporkan, TMMD tersebut dimulai tanggal 2 sampai 31 Oktober dengan sasaran pembangunan jalan penghubung Desa Jojogan ke Desa Parikesit. Pembuatan badan jalan sepanjang 750 meter dan lebar 3,5 meter menghubungkan dua desa di Kawasan Dieng. Dengan adanya jalan tersebut harapannya aktivitas masyarakat akan makin lancar. Baik aktivitas sosial atau aktivitas ekonomi masyarakat.
“Program TMMD ini juga mencakup pembuatan senderan sepanjang 544 meter dan program Rumah Layak Huni (RLLH), yang semuanya berlangsung selama satu bulan hingga 31 Oktober mendatang,” ungkap Letkol Helmy dalam keterangan Rabu (2/10/2024).
Sementara Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar turut dalam peninjauan, memberikan apresiasi kepada Kodim 0707/Wonosobo atas kontribusi mereka dalam percepatan pembangunan di wilayah tersebut. “Program TMMD Sengkuyung ini sangat sesuai dengan namanya, yakni gotong-royong,” ujarnya.
Di mana seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa terlibat secara aktif. Inilah yang membedakan program pembangunan yang dilaksanakan oleh TNI dengan Pemda. Dia menekankan TMMD tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong antarwarga.
Pihaknya berharap masyarakat dan pemerintah desa dapat berkontribusi secara maksimal agar program ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Selanjutnya, program bukan hanya diselesaikan tepat waktu. Namun, ketika infrastruktur sudah rampung, bisa dimanfaatkan masyarakat. Bukan hanya itu, infrastruktur yang sudah jadi, hendaknya dijaga dan dipelihara.
“Jika infrastruktur sudah terbangun, harapannya bisa dipelihara dengan baik sehingga memiliki manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tambahnya.
TMMD Sengkuyung dikenal sebagai program yang memberikan dampak signifikan, terutama dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di desa-desa yang sulit dijangkau.
Selain itu, program ini juga berfokus pada aspek non-fisik, seperti pelestarian budaya gotong royong dan pemberian pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat. Dengan adanya fokus non-fisik, harapannya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat terkait peningkatan kapasitas masyarakat.
TMMD Sengkuyung adalah program yang berlangsung di banyak daerah. Program ini harapannya selain membangun desa juga mempertahankan budaya gotong-royong.