SERAYUNEWS – Jalan Tol Getaci akan menghubungkan Bandung dengan Cilacap karena jalan tol ini berawal dari Bandung tepatnya di Kecamatan Rancabolang, Kelurahan Gedebage.
Tol Getaci ini akan menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Total jalan tol ini sepanjang 206,65 kilometer melewati dua provinsi tersebut.
Pembangunan jalan Tol Getaci di-mulai dari Bandung kemudian berakhir di Cilacap. Di Jabar jalan tol ini akan membentang sepanjang 171,40 kilometer.
Untuk di Jateng jalan tol Getaci akan membentang sepanjang 35,25 kilometer dan membuat 18 desa di Cilacap terdampak.
Mengutip dari laman Kementerian PUPR, rancangan Tol Getaci akan dibagi ke dalam empat seksi, sesuai dengan panjang ruas dan rute yang dibangun.
Keempat seksi pembangunan ruas Tol Getaci tersebut yakni:
Seksi 1: Gedebage – Garut (45,2 kilometer)
Seksi 2: Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 kilometer)
Seksi 3: Tasikmalaya – Patimuan (76,78 kilometer)
Seksi 4: Patimuan – Cilacap (34,35 kilometer)
Peraturan tentang proyek jalan Tol Getaci ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Perubahan Daftar PSN.
Jalan Tol Getaci ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Predikat jalan tol terpanjang itu menggeser Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), dengan panjang 189 kilometer.
Tol Getaci merupakan kependekan dari Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang pembangunannya dimulai di Kota Bandung, tepatnya di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.
Akan ada 28 Desa di Kabupaten Bandung yang terimbas Tol Getaci, 37 Desa di Kabupaten Garut, juga 24 Desa di Kabupaten Ciamis.
Selain itu, ada 15 Kelurahan di wilayah Kota Tasikmalaya, 17 Desa ada di Kabupaten Tasikmalaya, dan 9 Desa di Kabupaten Pangandaran yang juga terdampak Tol Getaci.
Selain sejumlah kabupaten dan desa di Jawa Barat untuk yang terdampak di Jawa Tengah adalah Kabupaten Cilacap.
Akan ada 18 desa dari 4 kecamatan di Cilacap yang terdampak pembangunan Tol Getaci.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan akan segera di-lakukan pembebasan lahan.
Saat ini progres Tol Getaci adalah masuk ke tahap pelelangan ulang yang jadwalnya akan segara rilis dalam waktu dekat.
Adapun progres Tol Getaci kini memasuki tahap pelelangan ulang dalam waktu dekat.
Perihal jadwal lelang ulang ini di-sampaikan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna.
“Iya tahun 2023 (lelang ulang), kalau bisa lebih awal (sebelum akhir tahun),” ujarnya seperti dikutip dari berbagai sumber.
Menurut keterangannya, pemerintah masih dalam tahap kajian aspek teknis maupun finansial proyek Tol Getaci.
Apabila tahapan itu sudah terlewati maka pemerintah akan menyelenggarakan lelang ulang proyek Tol Getaci untuk rute Gedebage sampai wilayah Ciamis.
“Nanti setelah selesai (review), langsung kita lelang,” ucap Herry.
Berita sebelumnya, pembangunan Tol Getaci akan di-lakukan sampai Ciamis dulu yang targetnya akan selesai pada 2024.
Hal itu di-sampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, merujuk pada hasil pembahasan dengan Kementerian PUPR di Jakarta.
“Hingga 2024 mendatang jalan tol ini (Tol Getaci) baru ditargetkan tersambung hingga Ciamis,” ujar Airlangga.
Pembangunan Tol Getaci akan melalui proses pembangunan secara bertahap karena memang rutenya yang memang sangat panjang.
Sementara rutenya sampai Ciamis dan belum akan sampai Cilacap melainkan bertahap melewati Cilacap terlebih dahulu.
“Belum nyambung ke Cilacap,” ungkap Airlangga.
Tol Getaci di Tasikmalaya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen menyampaikan mengenai pembebasan lahan di wilayah Tasikmalaya bakal dimulai pada 2024.
Menurut keterangannya, proses pembebasan lahan memang di-laksanakan secara bertahap tapi pembangunan terus berjalan.
“Pembebasan kita 2024, tapi pembangunannya terus berjalan gitu, karena pemenang (tender proyek Tol Getaci) untuk pembangunannya sudah ada,” jelasnya.
Tentang exit Tol Getaci di Tasikmalaya, pihaknnya mengusulkan lokasinya berada di Jalan Ciawi-Singaparna (Cisinga).
Sebelumnya hanya ada 1 exit tol namun kemudian diusulkan agar ada tambahan 1 exit tol lagi.
“Kami mengusulkan jadi tambah satu. Asalnya hanya di (Kecamatan) Singaparna ya, di perbatasan dengan (Kecamatan) Cigalontang. Kami usulkan kembali yang ke akses Jalan Cisinga, biar ke wilayah utara lebih mudah, karena kalau di sini, bisa crowded (red: padat) Singaparna,” ungkap Zen.
Dengan demikian, exit Tol Getaci ada di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Cineam, juga di ruas Jalan Cisinga.
“(Exit Tol Getaci di ruas Jalan Cisinga adalah) masukan baru, karena kami menghitung tadi, (itu bisa) menjadi akses untuk ke utara (red: ke wilayah Kecamatan Ciawi dan sekitarnya), mengingat (di utara) ‘kan di sana ada pasar, ada terminal,” lanjut Zen.
Progres exit Tol Getaci baru dua yang masuk pembahasan yakni exit Tol di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Cineam.
Untuk exit tol di ruas Jalan Cisinga baru kali ini di-usulkan.
“Kalau yang dua (red: exit tol di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Cineam), sudah masuk pembahasan. Cuma satu diusulkan kembali (red: exit tol di Jalan Cisinga), karena menghitung, jalan lingkarnya ‘kan belum jadi,” tutur Zen.
Adanya penambahan exit tol di Tasikmalaya adalah untuk mempercepat akses pengendara dari arah Garut.
“Tujuan penambahan exit Tol Getaci ini supaya akses ke utara langsung yang bukan hanya dilewati oleh warga Tasikmalaya, tapi juga oleh warga Kabupaten Garut. Exit Tol Getaci di Jalan Cisinga itu bisa dimanfaatkan untuk akses ke Utara,” pungkasnya.