Cilacap, serayunews.com
Dari pantauan serayunews.com, dalam aksinya unjuk rasa itu, ratusan massa membawa sejumlah atribut, bendara, dan spanduk. Atribut itu bertuliskan sejumlah tuntutan di antaranya terkait dengan penolakan kenaikan harga BBM.
Selain penolakan kenaikan harga BBM, buruh juga meminta ada kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) sebesar 13 persen. Mereka juga menolak omnibus law.
“Kali ini belum turun semuanya. Apabila hasil audiensi tidak membuahkan hasil, kita akan turun lebih banyak lagi,” ujar Joko Waluyo Sekretaris DPC FSPKEP Cilacap dari perwakilan buruh saat menyampaikan orasinya.
Unjuk rasa di halaman kantor Bupati mendapat juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP Cilacap.
Setelah beberapa menit berorasi, perwakilan buruh beraudiensi di ruang Prasanda. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Syamsul Auliya Rachman, Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro, Wakil Ketua DPRD Saiful Musta’in dan sejumlah Dinas terkait menerima perwakilan buruh.
Hingga berita diturunkan, audiensi perwakilan buruh degan Pemkab Cilacap masih berlangsung.