SERAYUNEWS– Harapan akan meningkatnya konektivitas dan geliat ekonomi di wilayah Cilacap bagian timur tampaknya bukan lagi angan-angan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan rencana pembangunan koridor Trans Jateng yang menghubungkan Bulupitu (Purwokerto) – Kroya akan mulai terealisasi pada tahun 2029.
Program ini diyakini akan menjadi pendorong utama pergerakan ekonomi dan sosial di kawasan timur Cilacap yang akan terkoneksi dengan wilayah perbatasan Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Sukaryanto, menyebut pihaknya sudah melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Koridor Bulupitu–Kroya menjadi salah satu jalur strategis yang tercantum dalam masterplan Trans Jateng.
“Kami sudah komunikasikan ini dengan Dishub Provinsi. Jalur Bulupitu–Kroya memang termasuk dalam rencana pengembangan, bahkan jalur ke Cilacap juga masuk peta besar angkutan aglomerasi,” ungkap Sukaryanto, Sabtu (26/7/2025).
Tak hanya itu, Dishub juga telah mengajukan surat resmi dari Bupati Cilacap kepada Gubernur Jawa Tengah sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung percepatan program. Fokus utamanya adalah integrasi antarmoda antara terminal dan stasiun agar mobilitas warga menjadi lebih efisien.
Sukaryanto menjelaskan, angkutan ini nantinya tidak hanya membawa manfaat transportasi semata, tetapi juga berpotensi besar mempercepat perputaran ekonomi di kawasan Kroya hingga wilayah perbatasan Banyumas.
“Kalau angkutan publik tersedia, pergerakan orang dan barang akan meningkat. Ini akan menghidupkan kembali jalur ekonomi lokal. Apalagi dengan angkutan ini akan lebih jelas jam operasinya, terlebih akan terkoneksi dari terminal hingga stasiun kroya,” ungkapnya.
Meskipun sempat diajukan untuk 2028, realisasi program ini harus mundur ke 2029, menyesuaikan tema pembangunan provinsi yang tahun ini fokus pada sektor pangan, industri, dan pariwisata. Namun hal tersebut tidak menyurutkan optimisme bahwa program Trans Jateng akan menjadi solusi kemudahan transportasi di Cilacap Timur.
Kehadiran Trans Jateng juga akan ditopang oleh infrastruktur pendukung seperti halte-halte di titik strategis yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Untuk mendukung jalur ini, kami juga akan siapkan halte di beberapa titik. Ini bagian dari peran aktif pemkab dalam memastikan layanan bisa optimal,” tandasnya.
Dengan sistem angkutan massal yang terintegrasi dan harga terjangkau, Trans Jateng diprediksi tidak hanya menyambungkan wilayah, tapi juga mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Cilacap bagian timur yang selama ini belum tergarap maksimal.