SERAYUNEWS– Cilacap bakal memiliki ikon baru yang tak hanya menjadi penanda geografis, tetapi juga simbol kebangkitan kawasan bersejarah bergaya ala Malioboro Yogyakarta. Pembangunan Tugu Titik Nol Cilacap akan dimulai tahun ini sebagai bagian dari proyek revitalisasi kawasan Kota Lama yang digarap serius oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Tugu tersebut direncanakan berdiri megah di depan Markas Kopassus Cilacap, menempati lokasi strategis yang diharapkan menjadi titik temu antara sejarah, budaya, dan wajah baru kota.
Kepala Dinas PUPR Cilacap, Wahyu Ari Pramono menyebut bahwa titik nol ini tidak hanya sekadar penanda administratif kota, melainkan juga dirancang sebagai gardu pandang modern yang mampu menyajikan panorama Cilacap dari sudut berbeda.
“Titik nol ini nantinya bukan sekadar penanda geografis, tapi juga simbol kebangkitan kawasan heritage Cilacap,” ujar Wahyu, Selasa (5/8/2025).
Pembangunan tugu ini menjadi bagian dari tahapan awal penataan Jalan Ahmad Yani yang dihidupkan kembali sebagai koridor bersejarah bergaya Malioboro Yogyakarta. Konsep desain kawasan ini mencakup jalur pedestrian ramah pejalan kaki, bangku-bangku tematik, elemen arsitektur kolonial, serta ruang terbuka hijau yang tertata rapi.
Proses lelang pengerjaan kini sedang berlangsung di Unit Layanan Pengadaan (ULP), dengan anggaran sebesar Rp6 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun 2025.
Lebih lanjut, revitalisasi Kota Lama ini dirancang menyatu dengan kawasan Alun-Alun Cilacap dan bangunan bersejarah lainnya seperti Stasiun Cilacap dan kantor Disparpora. Semua elemen tersebut akan diarahkan menjadi satu kawasan wisata budaya dan sejarah yang diharapkan mendongkrak potensi ekonomi lokal.
“Ini sejalan dengan komitmen Pak Bupati untuk menata ulang wajah kota agar lebih humanis, estetis, dan fungsional serta memperkuat identitas Cilacap yang kaya sejarah,” imbuhnya.
Jika berjalan sesuai rencana, Tugu Titik Nol Cilacap akan menjadi landmark baru yang memperkuat identitas kota sebagai pusat sejarah pesisir selatan Jawa.