Cilacap, Serayunews.com- Sekitar tujuh kepala keluarga atau 25 jiwa warga Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur mengungsi, akibat rumah mengalami retak-retak. Disebabkan karena adanya gerakan tanah di daerah tersebut.
Camat Dayeuhluhur Hari Winarno mengatakan pergerakan tanah ini dipicu adanya hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (4/4) lalu sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Sehingga terjadi retakan tanah di sekitar kebun rakyat seluas 10 hektar, serta menyebabkan dinding serta lantai rumah retak dengan lebar 2-5 cm.
“Kemiringan retakan sekitar 45 derajad, dan setiap hari terjadi retakan atau lergetakan tanah meski lambat. Bahkan juga memotong jalan penghubung Deda Hanum Dayeuhluhur, dengan Desa Palugon Kecamatan Wanareja , dan terjadi penurunan jalan 75 cm sepanjang 25 cm, serta terdapat pemukiman penduduk sebanyak 7 KK,” katanya, Sabtu (11/4).
Hari mengatakan, jika lokasi tersebut pernah terjadi retakan serupa pada bulan November 2017. Serta sudah terpasang EWS gerakan tanah (manual) tahun 2019 bantuan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah.
“Dengan terjadinya penambahan retakan warga di pemukiman terdampak agar mengungsi ke rumah keluarga terdekat, dan balai RT bila malam hari atau bila terjadi hujan, kami juga sudah mendirikan tenda posko,” ujarnya.
Pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada karena curah hujan masih tinggi.