Rektor UMP, Dr Jebul Suroso mengatakan, calon wisudawan diberikan pilihan untuk melakukan wisuda offline atau online. Mengigat mahasiswa UMP tersebar di seluruh Indonesia, bahkan ada yang di luar negeri. Sehingga yang mengikuti wisuda tatap muka hanya wisudawan yang tempat domisilinya di sekitar Banyumas raya.
“Situasi pandemi ini tidak memungkinkan mobilitas orang jarak jauh dengan mudah, ada mahasiswa kita di Thailand dan sudah pulang lama, ada juga yang berada di berbagai kota di luar Pulau Jawa. Sehingga dari sekian banyak wisudawan tersebut, hanya 300 yang mengikuti wisuda offline, meskipun sebenarnya kita tidak membatasi. Untuk wisudawan yang online, prosesi wisuda dilakukan oleh orang tua masing-masing,” kata Rektor, Sabtu (6/3).
Untuk para wisudawan offline, UMP juga memberlakukan syarat ketat, antara lain harus menjalani rapid test antigen terlebih dahulu, begitu pula dengan seluruh panitia dan pihak kampus. Orang tua ataupun kerabat juga tidak diperkenankan untuk mengantar wisudawan sampai di lokasi wisuda.
Terkait diizinkannya wisuda tatap muka ini, Rektor menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan satgas Covid-19 Kabupaten Banyumas. Satgas Covid-19 mengizinkan, karena wisuda dilakukan di area terbuka, pihak universitas juga menandatangani pakta integritas dengan satgas, kemudian ada posko satgas Covid-19 dan semua yang hadir sudah lolos rapid test antigen.
“Jadi Satgas Covid-19 ini menyaksikan proses persiapan wisuda, hingga skenario wisuda. Untuk lokasi parkir kendaraan dibuat tujuh titik sehingga tidak ada kepadatan dan pemberian ijazah diberikan secara drive thru pada beberapa titik juga.
Acara wisuda offline dan online UMP kali ini diikuti oleh 687 wisudawan. Dalam sambutannya Rektor mengatakan, lulusan mahasiswa UMP merupakan salah satu perwujudan bentuk tanggung jawab UMP kepada bangsa dan negara Indonesia.
“Dengan penuh kebanggaan kami mempersembahkan mahasiswa yang berhasil lulus sebanyak 687. Saya berpesan, manfaatkanlah dengan baik bekal dan pengalaman yang telah diperoleh selama kuliah, baik pengalaman dalam organisasi kemahasiswaan maupun pengalaman dalam melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan karya ilmiah,” pesannya.