Cilacap, serayunews.com
Ini disebabkan Kabupaten Cilacap sendiri berbatasan langsung dengan Jawa Barat. Sehingga beberapa kecamatan di wilayah barat menggunakan bahasa dan berkebudayaan sunda. Seperti Kecamatan Cimanggu, Majenang, Wanareja dan Dayeuhluhur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kasi Kesenian Ansor Balasik mengatakan, festival kebudayaan sunda ini digelar bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dan nilai-nilai dari leluhur. Terlebih di setelah adanya pandemi, pementasan kesenian dapat dikatakan mati suri.
“Acaranya sendiri digelar pada Sabtu (22/5/2021), di Hotel Borobudur Majenang dengan protokol kesehatan yang ketat tentunya. Untuk pesertanya sendiri merupakan dari keluarga besar PGRI,” katanya kepada serayunews.com, Senin (24/5/2021).
Ansor menjelaskan, jumlah peserta dalam festival tersebut sebanyak delapan grup, dengan rincian masing-masing kecamatan mengirimkan perwakilan satu sampai dua grup. Serta para peserta diwajibkan menampilkan pementasan jaipongan, tema ini diambil sesuai dengan kesenian yang berkembang di wilayah tersebut.
“Jaipongan dipilih karena disini kan kiblatnya ke periangan timur. Kemudian para peserta juga semuanya sangat antusias, mungkin karena ini sebagai obat rindu mereka. Sebab pementasan seni pasundan sudah cukup lama tidak digelar,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pada festival kali ini perserta yang dipilih merupakan keluarga besar guru atau PGRI yang ada di wilayah tersebut. Langkah ini diambil supaya para guru tersebut dapat meneruskan kepada anak didiknya mengenai pelestarian budaya.
“Jadi tujuannya supaya anak-anak atau generasi muda ini paham dan mengerti budayanya sendiri lewat guru-gurunya. Serta yang paling penting adalah menyadarkan seluruh elemen masyarakat akan kekayaan dan keunikan budaya yang ada di Kabupaten Cilacap,” jelasnya.