SERAYUNEWS- Ratusan warga Banjarnegara, berunjuk rasa menolak penundaan Pilkades, Jumat (23/2/2024). Massa sempat menduduki pendopo bupati, usai menggelar mimbar bebas di halaman Kantor Setda Banjarnegara.
Pantauan di lokasi, massa dari berbagai desa di Banjarnegara mulai berdatangan sekitar pukul 09.00 pagi. Mereka berorasi di mimbar bebas, kerumunan melebar hingga ke depan kantor Kejari Banjarnegara.
Berbagai tokoh masyarakat, menyampaikan orasinya di hadapan massa. Intinya menolak penundaan pilkades dan menganggap PJ Bupati Banjarnegara berlaku semena-mena.
Bangun, orator aksi mengatakan, warga datang untuk meminta jawaban dari PJ Bupati. Warga juga mengancam, jika PJ tidak segera mendatangi warga massa akan memaksa masuk ke Pendopo Bupati Banjarnegara.
“Pilkades 5 Maret harga mati! Turunkan PJ,” teriak Bangun.
Wahono, aktivis sosial Banjarnegara yang juga Ketua Panlak Pilkades Desa Pekauman Banjarnegara menyampaikan, kegaduhan muncul akibat surat dari PJ Bupati Banjarnegara.
“Pj Bupati harus menjawab pertanyaan warga, terkait penundaan Pilkades. Jika tidak memberikan jawaban, PJ berarti tidak tanggungjawab atas rusaknya iklim sejuk di Banjarnegara,” katanya.
Menurut Wahono, warga akan melakukan aksi yang lebih besar. Meski demikian, dia mengajak warga agar menahan diri jangan sampai ada benturan dengan aparat keamanan.
usai salat Jumat, massa bergerak menuju pendopo. Sempat dapat hadangan petugas dari Polres hingga terjadi aksi dorong-dorongan.
“Dorong-dorongan hanya sebentar, karena kemudian kami boleh masuk ke pendopo,” katanya.
PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso akhirnya menemui peserta aksi di Pendopo Bupati Banjarnegara sekitar pukul 14.00 Wib.
Tri Harso menyampaikan, sudah membuat surat kepada Kemendagri terkait aspirasi warga yang menolak penundaan Pilkades. Dia menjanjikan, akan ada jawaban pada, Senin (26/2/2024) mendatang.
Massa aksi tidak puas dan PJ Bupati sempat dapat lemparan botol air mineral. Sehingga petugas keamanan dari Polres Banjarnegara, langsung mengevakuasinya ke dalam rumah dinas sekitar pukul 15.30 Wib.
Saat petugas mengevakuasi PJ Bupati, ada salah satu warga yang merangsek untuk bertanya langsung. Namun salah satu ASN yang berada di dekat PJ Bupati menghadangnya, sehingga sempat terjadi cekcok.
Massa yang melihat hal tersebut, langsung melakukan perlawanan dengan melemparkan berbagai benda termasuk kursi. Beruntungnya, emosi warga berhasil teredam oleh aparat kepolisian dari Polres Banjarnegara.
Sekitar pukul 16.00 Wib, massa membubarkan diri dan mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar untuk menagih jawaban PJ Bupati pada, Senin (26/2/2024).