SERAYUNEWS – Harga emas Antam hari ini, Kamis 10 Oktober 2025, mengalami penurunan tipis dibandingkan hari sebelumnya. Cek di sini.
Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, harga emas batangan Antam turun sebesar Rp9.000 per gram.
Kini, harga emas Antam berada di level Rp2.294.000 per gram, dari sebelumnya Rp2.303.000 per gram.
Tak hanya harga jual, harga beli kembali atau buyback juga ikut terkoreksi menjadi Rp2.142.000 per gram.
Meski penurunan ini tergolong kecil, perubahan harga emas tetap menjadi perhatian bagi investor maupun masyarakat yang rutin menabung logam mulia.
Jika Anda berencana menjual emas kembali ke PT Antam Tbk, perlu diingat bahwa setiap transaksi di atas Rp10 juta akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) Pasal 22.
Besarnya pajak ini adalah 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP, sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017.
Potongan pajak ini otomatis dikurangi dari nilai transaksi buyback, jadi pastikan Anda sudah memperhitungkannya sebelum menjual emas dalam jumlah besar.
Bagi Anda yang ingin mengetahui harga per satuan gramnya, berikut daftar lengkap harga emas Antam per 10 Oktober 2025:
Namun, dari pantauan di sejumlah toko emas dan marketplace, terdapat variasi harga emas Antam di pasaran. Berikut versi lain yang juga beredar:
Variasi harga ini biasanya tergantung pada tempat pembelian, biaya administrasi, dan margin keuntungan toko.
Selain Antam, dua merek emas lain yang cukup diminati adalah UBS dan Galeri24. Berikut daftar harga keduanya pada hari ini:
Harga emas UBS:
Harga emas Galeri24:
Dari data tersebut terlihat bahwa selisih harga antara Antam, UBS, dan Galeri24 tidak terlalu jauh, meski setiap merek memiliki karakteristik dan sertifikasi berbeda.
Harga emas sangat dinamis karena dipengaruhi oleh berbagai faktor global maupun domestik. Beberapa di antaranya adalah:
Menurut analisis Indodax, tren emas di bulan Oktober 2025 masih cenderung positif.
Harga emas diperkirakan akan stabil di atas Rp2 juta per gram karena permintaan investor masih kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.***