SERAYUNEWS– Turnamen sepakbola yang mempertemukan tim kesebelasan Forba Bandingan, Kabupaten Banjarnegara dan Karangtengah Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, dikabarkan ricuh. Hal itu terekam dalam video yang beredar di dunia maya.
Dalam video yang beredar, polisi turun tangan membubarkan penonton yang ricuh. Video ketegangan pendukung kesebelasan tersebut dibagikan akun Instagram Info Cepat Wonosobo @icw_net, Minggu (6/10/2024) petang.
“Kericuhan dalam turnamen sepak bola yang mempertemukan antara kesebelasan Forba Bandingan Banjarnegara kontra Karangtengah Sukoharjo Wonosobo, polisi turun tangan bubarkan masa di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara,” tulis keterangan akun Info Cepat Wonosobo @icw_net, dikutip Senin (7/10/2024).
Dalam keterangan tersebut dijelaskan, insiden ini berlangsung di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara. Insiden memicu kepanikan di antara penonton yang ada di lokasi tersebut. Atas situasi yang terjadi polisi kemudian turun tangan. Polisi bergerak cepat untuk membubarkan massa yang mulai ricuh.
Dalam video yang beredar, aparat kepolisian berupaya membubarkan massa. Suara letusan tembakan, diduga gas air mata terdengar. Suara kerumunan massa dan teriak sebagian orang menghiasi rekaman tersebut. Kemudian, konsentrasi massa berpindah ke Jembatan Sempol, di wilayah perbatasan Sukoharjo dan Wonosobo.
“Kemudian konsentrasi masa berpindah ke Jembatan Sempol perbatasan Sukoharjo Wonosobo, sampai akhirnya dapat dibubarkan oleh tim dari kepolisian,” jelasnya lagi.
Tim dari kepolisian akhirnya berhasil membubarkan kerumunan pendukung kesebelasan. Kemudian, situasi pun bisa terkendalikan. Unggahan itu dilihat ribuan kali dan mendapat berbagai respons dari publik. Sejumlah warganet membenarkan insiden kericuhan tersebut.
Pemilik akun @_tfkftr membenarkan kejadian terjadi di Stadion Kolopaking Banjarnegara. Pertandingan sedang mempertemukan Tim Sepakbola Karangtengah dengan Bandingan. “Nang Kolopaking kue min, Sukoharjo vs Bandingan,” responsnya.
Pemilik akun @yahya_alghazie menyayangkan peristiwa ricuh pendukung dua kesebelasan tersebut. “Tarkam bae ribut teros ka gak tekan piaala dunia, di guyu peteek,” tulisnya.
Akun @dodit_nasmoco_sales berharap kedua pendukung kesebelasan agar kembali damai. Kemudian bisa menjalankan kehidupan normal untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Semoga ndang damai, sehat semua, ngenjang saged ikhtiar ngge tumbas susune bocah ya lur,” responsnya.
Banyak warganet yang menyayangkan insiden tersebut. Sebab adanya kekerasan atau kericuhan terkait dengan sepak bola. Sangat disayangkan ketika olahraga adalah ajang sportivitas namun malah muncul kericuhan.
Banyak yang berharap agar kejadian ini tak lagi terulang. Apalagi sepakbola Indonesia, khususnya performa timnas Indonesia sedang jadi sorotan dunia. Fenomen kekerasan di sepakbola Indonesia justru bisa mencoreng prestasi yang sedang dibangun.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, baik pihak Polres Banjarnegara maupun pihak Polres Wonosobo.