SERAYUNEWS – Warganet mengkritik habis-habisan keputusan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, yang memilih menginap di hotel mewah saat banjir besar melanda.
Video yang menampilkan istrinya, Wiwiek Hargono, di hotel tersebut menjadi viral di media sosial dan memicu perdebatan tentang empati pejabat publik terhadap warganya yang terdampak bencana.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @rakyatbekasi.com, terlihat Wiwiek Hargono berada di lobi Hotel Horison Ultima Bekasi bersama keluarganya.
“Kita mau nganter Ibu Wiwiek yang mau stay di hotel karena rumahnya kebanjiran. Iya, Ibu Wali Kota kita rumahnya kebanjiran, jadi nginepnya di Horison,” kata suara dalam video sembari tertawa bersama Wiwiek.
Tri Adhianto memberikan klarifikasi terkait video tersebut dan mengakui bahwa ia bersama istrinya memang menginap di hotel tersebut.
Namun, dia menegaskan bahwa keputusan itu bukan semata-mata untuk bermewah-mewahan, melainkan karena lokasinya yang strategis sehingga memudahkan koordinasi dalam pengendalian banjir.
Menurut Tri, ia terus berupaya memberikan informasi terbaru kepada masyarakat sekitar terkait ketinggian permukaan air sebelum banjir benar-benar merendam perumahannya.
Tri mengatakan bahwa memilih hotel yang dekat dengan daerah terdampak akan memudahkan dirinya dalam mengecek kondisi warga yang terkena banjir.
Selain itu, Tri juga menegaskan bahwa ia dan istrinya tidak menghabiskan banyak waktu di hotel. Sebaliknya, ia hanya menggunakan hotel sebagai tempat beristirahat sementara sebelum kembali bekerja.
Menurutnya, sang istri sudah mulai bekerja sejak pukul 04.00 pagi untuk membantu memasak bagi warga yang kebanjiran. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa tidak memiliki banyak waktu di hotel.
Dedi Mulyadi, sebagai Gubernur Jawa Barat, ikut angkat bicara terkait istri Wali Kota Bekasi yang lebih memilih mengungsi ke hotel.
Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bekasi, Dedi mengatakan bahwa Wiwiek seharusnya turun langsung membantu masyarakat di lapangan daripada mengungsi ke hotel.
Meskipun demikian, Dedi menyatakan bahwa Pemprov Jabar tidak dapat memberikan sanksi kepada Wiwiek karena hal tersebut bukan dalam ranah kewenangan mereka.
Namun, ia berpendapat bahwa teguran diperlukan agar pejabat dan anggota keluarganya lebih memahami peran serta tanggung jawab mereka terhadap masyarakat.
Sebagai pejabat publik, setiap keputusan yang diambil pasti akan mendapat sorotan dari masyarakat, terutama jika berkaitan dengan penggunaan anggaran.
Keputusan Wali Kota dan istrinya untuk menginap di hotel saat banjir disayangkan oleh banyak warganet di media sosial.
Mereka berpendapat bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya kepedulian pejabat publik terhadap warga yang terdampak banjir. Netizen berharap agar para pejabat lebih memahami keadaan masyarakat dan bertindak lebih bijaksana.***