SERAYUNEWS – Cuitan seorang warga di Desa Banteran Wangon Banyumas yang merasa di mintai pungli, viral di media sosial.
Cuitan pemilik akun Twitter @gawsahkepo itu, terunggah pada, Jumat (20/7/2023) lalu viral di media sosial. Ia melaporkan adanya sumbangan paksa di Desa Banteran, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Beberapa warganet pun ikut berkomentar atas kejadian itu. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, merespon laporan dugaan pungli yang di terimanya.
Pemilik akun @gawsahkepo membagikan tulisan di Twitter, bernada pelaporan terkait dugaan pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan dalam rangka peringatan HUT RI ke-78. Ia juga menandai Ganjar Pranowo dan akun Lapor Gubernur.
“Pak.. Sy mau melaporkan pungli di desa banteran, wangon. Kami menerima surat dr desa utk memberikan sumbangan Rp 2.000.000 utk peringatan hut ri. Jika memang sumbangan, seharusnya seikhlasnya? Tp ini sdh dipatok 2jt. Ada 81 instansi/swasta yg dimintai,” Tulisnya di kutip serayunews.com pada Selasa (25/7/2023).
Pada malam harinya, Ganjar Pranowo langsung membalas dengan memerintahkan pihak terkait untuk menindaklanjuti.
“Baik. @lapakaduanbms tolong di tindak lanjuti, sudah jelas sekali itu aduannya dan sudah ada bukti-buktinya.” balas Ganjar Pranowo.
Menindaklanjuti laporan di akun media sosial tersebut, lapak aduan Banyumas pada laman resminya telah mendaftarkan pada nomor #t2300000041, dengan kategori pungli pada 23 Juli 2023 yang lalu.
Selanjutnya, Senin (25/7/2023) kemarin Kepolisian Resort (Polresta) Banyumas mendatangi Kantor Desa Banteran, untuk meminta klarifikasi kepada perangkat desa.
Hasilnya, seluruh proposal yang tertuju kepada instasi atau swasta telah di tarik kembali. Terdapat nama-nama instansi maupun perusahaan swasta besar, sebagai sponsor.***