Purbalingga, serayunewa.com
“Pemasaran adalah hal yang paling penting bagi UMKM dan saya mendapatkan informasi bahwa UMKM di Kabupaten Purbalingga bisa meningkat dan berkembang dengan adanya Tuka-Tuku yang sudah bekerjasama dengan Bukalapak. Oleh karena itu, kami ingin menimba ilmu serta berguru dan berencana mereplikasi keberhasilan program Tuka Tuku Purbalingga di Jombang ,” kata Sumambrah saat diterima Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), di Ruang Rapat Bupati, Kamis (17/06).
Sementara itu, Bupati Tiwi menjelaskan Program Tuka-Tuku yang bekerjasama dengan PT. Bukalapak merupakan bentuk dukungan penuh pemerintah terhadap UMKM Purbalingga.
“Di platform online Tuka-Tuku Purbalingga saat ini sudah ada 60 item yang dijual, produknya dijamin berkualitas karena sudah melalui proses kurasi,” terangnya.
Program Tuka-Tuku Purbalingga saat ini mengalami progres transaksi yang cukup baik. Untuk mendukung perkembangannya, pihaknya juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membeli produk UMKM melalui Tuka-Tuku Purbalingga.
“Program Tuka-Tuku Purbalingga dilaunching pada 31 Agustus 2019. Hingga 15 Juni 2021, Tuka Tuku telah meraup omset sebesar Rp.422.775.300 dengan 1.531 transaksi,” jelas Tiwi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Budi Susetyono pada kesempatan yang sama mengatakan saat ini Tuka-Tuku tidak hanya membantu pemasaran on line. Selain itu, juga memiliki gerai penjualan off line yang ada di Taman Kota Usman Janatin. Kemudian, Tuka-Tuku juga menjadi pintu masuk kerjasama dengan toko modern seperti Alfamart dan Indomaret.
“Saat ini kami mewajibkan agar setiap Toko Modern yang beroperasi di Purbalingga harus menjual produk UMKM lokal melalui Tuka-Tuku,” terangnya.
Pada kesempatanyang sama, Head of Buka Pengadaan PT Bukalapak Widuri Parinduri menyampaikan saat ini produk UMKM juga bisa masuk ke dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Hal ini bisa semakin mengembangkan produk UMKM karena pemasaranya semakin luas,” imbuhnya.